Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga kembali menghadirkan agenda akademik bergengsi melalui penyelenggaraan Stadium General 2025 yang mengangkat tema “Empowering Resilience Skill in Digital Humanism Era.” Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 28 Agustus 2025 bertempat di Gedung Prof. Sunardjo Lantai 1, dan diikuti ratusan mahasiswa baru serta sivitas akademika FISHUM.
Tema ini diangkat sebagai respons atas dinamika kehidupan digital yang kian kompleks. Era digital humanism menuntut generasi muda tidak hanya menguasai teknologi, tetapi juga memiliki daya lenting (resilience) untuk tetap teguh menjaga nilai-nilai kemanusiaan dalam proses belajar, bekerja, maupun bermasyarakat.
Tiga tokoh akademisi dan praktisi hadir sebagai narasumber utama, yakni:
Diana Setyawati, M.Sc., Ph.D., Psikolog – Akademisi dari Universitas Gadjah Mada sekaligus peneliti di Center for Public Mental Health (CPMH) UGM.
Dr. Astri Hanjarwati, S.Sos., M.A. – Wakil Dekan II FISHUM UIN Sunan Kalijaga.
Dr. Pihasniwati, M.A., Psikolog – Dosen Program Studi Psikologi FISHUM UIN Sunan Kalijaga.
Kehadiran ketiganya menghadirkan perpaduan perspektif akademik, praktis, sekaligus kontekstual terkait bagaimana mahasiswa dapat membangun keterampilan ketangguhan dalam menghadapi era digital yang serba cepat dan penuh tantangan.
Dalam paparannya, Diana Setyawati menekankan pentingnya kesehatan mental sebagai fondasi utama dalam membangun ketangguhan. Menurutnya, mahasiswa tidak cukup hanya mengandalkan kecerdasan intelektual, tetapi juga perlu membangun kecerdasan emosional agar mampu menghadapi tekanan akademik, sosial, maupun dinamika teknologi digital yang bergerak cepat.
Sementara itu, Dr. Astri Hanjarwati mengaitkan resilience dengan konteks pengembangan diri di lingkungan kampus. Ia menegaskan bahwa kampus bukan sekadar ruang belajar formal, melainkan juga arena bagi mahasiswa untuk menguji daya tahan mental, kemampuan adaptasi, serta keberanian mengambil peran dalam dinamika masyarakat digital.
Sedangkan Dr. Pihasniwati memberikan penekanan pada pentingnya nilai-nilai humanisme dalam membentuk karakter mahasiswa. Menurutnya, teknologi digital tidak boleh menggerus sisi kemanusiaan, empati, dan solidaritas sosial. “Resilience di era digital tidak cukup hanya bertahan, tetapi juga menjaga nilai kemanusiaan agar tetap hidup di tengah arus teknologi,” ujarnya.
Stadium General ini tidak hanya menghadirkan sesi penyampaian materi, tetapi juga membuka ruang dialog interaktif antara narasumber dan mahasiswa. Pertanyaan-pertanyaan kritis terkait tekanan media sosial, tantangan self-regulated learning, hingga strategi menghadapi distraksi digital mengemuka dalam diskusi. Mahasiswa diberi ruang untuk menyuarakan keresahan mereka sekaligus menemukan inspirasi melalui pengalaman dan wawasan para narasumber.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, FISHUM UIN Sunan Kalijaga menegaskan komitmennya untuk tidak hanya menyiapkan mahasiswa sebagai insan akademis yang unggul, tetapi juga sebagai generasi tangguh yang mampu beradaptasi, berpikir kritis, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai humanisme.
Acara ditutup dengan ajakan bersama untuk menjadikan ketangguhan sebagai bekal utama menghadapi tantangan zaman. Partisipasi aktif seluruh sivitas akademika dalam Stadium General ini menjadi bukti bahwa UIN Sunan Kalijaga terus berupaya menghadirkan ruang-ruang akademik yang relevan dengan kebutuhan zaman sekaligus berpihak pada kemanusiaan.