Dilihat 0 Kali

07_653_Picture1.jpg
Kegiatan Training AI untuk Akademisi dalam Literasi Media dan Misinformasi

Rabu, 23 April 2025 21:34:00 WIB

"FISHUM UIN Sunan Kalijaga Kolaborasi dengan AJI dan Tiga Kampus Gelar Pelatihan AI untuk Akademisi Guna Tangkal Misinformasi"

Kolaborasi strategis antara Program Studi Media dan Komunikasi Program Magister UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dan Unika Soegijapranata Semarang, dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, telah sukses menyelenggarakan pelatihan kecerdasan artifisial (AI) bagi akademisi dengan tema "Training AI untuk Akademisi dalam Literasi Media dan Misinformasi."

Kegiatan yang berlangsung pada 23 April 2025 di Gedung Kuliah Terpadu UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini dihadiri oleh lebih dari 12 peserta dosen dari berbagai disiplin ilmu di bawah Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para akademisi terhadap perkembangan teknologi AI, khususnya dalam konteks literasi media, serta membekali mereka dengan kemampuan mendeteksi dan mengatasi misinformasi dan disinformasi yang marak di era digital.

“Kegiatan ini merupakan bentuk tindak lanjut sebagai kewajiban kami sebagai peserta yang mengikuti Training of Trainer di Bogor dengan tema yang sama yang diselenggarakan AJI bekerjasama dengan 25 perguruan tinggi seluruh Indonesia. Saya mewakili UIN Sunan Kalijaga menjadi salah satu dari 25 akademisi yang terpilih dari 160 akademisi seluruh Indonesia yang mendaftar. Maka saya berharap upaya ini dapat diteruskan oleh bapak ibu peserta di ruang-ruang kelas masing-masing agar seluruh civitas akademika UIN dapat lebih terliterasi dan dapat mengidentifikasi bentuk-bentuk misinformasi dan disinformasi,” ujar Dr. Fatma Dian Pratiwi, M.Si, sebagai Ketua Penyelenggara sekaligus Ketua Prodi Program Media dan Komunikasi Program Magister.

Pelatihan ini tidak hanya memperkenalkan konsep dasar AI dan peranannya dalam ekosistem informasi digital, tetapi juga menekankan pentingnya kolaborasi antara dunia akademik dan dunia jurnalisme dalam menghadapi tantangan kontemporer. Peserta dibekali dengan studi kasus, simulasi penggunaan tools AI, serta strategi pencegahan penyebaran informasi palsu di ruang digital.

“Pelatihan ini berhasil menjembatani kesenjangan antara akademisi dan jurnalis dalam memahami AI. Harapannya, lahir lebih banyak konten edukatif yang melawan mis dan disinformasi terkait teknologi. Selain itu kita bisa lebih menjaga privasi dan keamanan anak-anak kita dari kejahatan dunia digital,” ungkap Ahmad Zuhri, M.I.Kom, salah satu peserta yang mengikuti kegiatan ini.

Melalui kegiatan ini, para peserta diharapkan mampu menjadi agen perubahan di institusi masing-masing, menyebarkan wawasan literasi digital dan pemanfaatan AI secara bijak kepada mahasiswa dan masyarakat luas. Kolaborasi lintas institusi ini sekaligus menunjukkan komitmen bersama dalam menciptakan ekosistem pendidikan tinggi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan tantangan sosial kontemporer.

Dengan semangat kolaborasi dan semangat literasi, kegiatan ini menjadi langkah awal penting dalam menciptakan generasi akademisi yang tidak hanya cakap secara digital, tetapi juga kritis dan etis dalam menghadapi era informasi yang semakin kompleks.