Generasi Milenial dalam Kajian Sosiologi

Foto Bersama Mahasiswa Sosiologi bersama Pemateri Usai Kuliah Umum
Seringkali di kalangan kita mendengan istilah generasi milenial. Diskusi tentang kajian ini bahkan sering dilakukan di lingkungan akademik, yakni kampus. Ruang-ruang terbuka kampus kemudian mendiskusikan terkait salah satu generasi yang satu ini. Generasi milenial yang katanya dekat sekali dengan teknologi. Mulai dari segi pendidikan dan budaya, generasi teknologi yang selanjutnya kita sebut milenial ini memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan generasi lainnya.
Demikianlah materi yang disampaikan dalam mata kuliah isu-isu kontemporer, Selasa, 27 Maret 2017. Bertempat di ruang Interactive Center (IC) Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, mengundang Yuyun Sunesti, M.A., salah satu dosen Sosiologi Universitas Sebelas Maret (UNS), Indonesia yang juga menjadi National Editorial Boards sebagai dosen tamu. Dalam presentasinya, Yuyun Sunesti, M.A., menjelaskan tentang kajian fenomena muslim milenial.
Milenial atau kadang juga disebut dengan generasi Y adalah sekelompok orang yang lahir setelah Generasi X, yaitu orang yang lahir pada kisaran tahun 1980- 2000an. Maka ini berarti millenials adalah generasi muda yang berumur 17- 37 pada tahun ini. Milenial sendiri dianggap spesial karena generasi ini sangat berbeda dengan generasi sebelumnya, apalagi dalam hal yang berkaitan dengan teknologi.
Sebagai generasi yang dekat dengan teknologi, generasi milenial menurutnya juga memiliki tantangan dan peluang tersendiri. Tantangan yang dihadapi antara lain ialah terkait dengan sifat individualisme serta fenomena Post Truth yang lahir dari generasi ini. Kecanggihan teknologi membuat generasi milenial mudah mengakses informasi tanpa batas ruang dan waktu. Hal ini menyebabkan mereka menganggap kebenaran merupakan apa yang ia percaya. Sedangkan orang lain yang berbeda kepercayaan dengannya dianggap salah.
Selain itu, generasi yang menerimas kemudahan fasilitas berupa internet (bagian dari kecanggihan teknologi) ini juga memiliki kebingungan. Karena setiap hari ini mendapatkan informasi dari mana saja secara global. Sehingga yang terjadi adalah banjir informasi. Apalagi tidak semua informasi yang ia terima benar adanya, bahkan banyak sekali informasi Hoax atau berita bohong yang tersebar melalui kecanggihan teknologi dan itu ada di dunia maya.
Tetapi walaupun begitu, generasi milenial ini memiliki kesempatan lebih dalam hal berbisnis. Peluang untuk membangun bisnis sangat terbuka bahkan sangat mudah dilakukan oleh generasi milenial. Fenomena lain, kecanggihan teknologi telah melahirkan banyak interpretasi makna, baik agama maupun budaya. Hal ini kemudian biasanya dijadikan peluang bisnis generasi milenial.
Dalam kuliah kali ini, tidak hanya mahasiswa Sosiologi 2015 yang terlihat hadir dalam kuliah dosen tamu di isu-isu kontemporer. Terlihat hadir pula Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Sulistyaningsih S.Sos,. M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah ini. (tri)