Menyongsong pembelajaran Tahun Akademik 2018/2019 yang akan dimulai awal September, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora mengadakan Sosialisasi pembelajaran bagi mahasiswa baru 2018/2019 yang akan diselenggarakan tanggal 30 Agustus sampai 1 September. Acara pembukaan Sosialisasi Pembelajaran sendiri bertempat di Gedung Prof. Soenarjo, SH lantai 1 UIN Sunan Kalijaga (30/8/2018)
Pembukaan Sosialisasi Pembelajaran dihadiri oleh Dr. Mochamad Sodik, S.Sos, M.Si selaku Dekan, Dr. Erika Setyani Kusumaputri, M.Si selaku Wakil Dekan bidang Akademik, Dr. Sulistyaningsih, S.Sos., M.Si selaku Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan dan dosen-dosen di lingkungan FISHUM.
Acara pembukaan diawali oleh sambutan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora. Mengawali sambutannya Dr. Mochamad Sodik, S.Sos, M.Si mengungkapkan kebanggaannya kepada mahasiswa baru FISHUM yang telah berhasil mendapatkan 8 piala penghargaan dalam rangkaian acara PBAK 2018 FISHUM yang dilaksanakan tiga hari sebelumnya.
Dalam sambutannya Mochammad Sodik mengingatkan kepada mahasiswa baru bahwa Ilmu pengetahuan berkembang berproses karena saling memberi. Ada ilmu yang hampir hilang, yaitu ilmu tentang mendengarkan. Orang muslim sibuk diskusi pada hal yang normatif, justru ilmu mendengarkan dipelajari oleh orang Eropa. Kebanyakan muslim “mendengar” tapi tidak “mendengarkan” sehingga tradisi keilmuan tidak berkembang. Orang muslim tetap berkonflik karena ilmu kita adalah ilmu mendengar bukan mendengarkan, ungkap Sodik.
Selanjutnya, Mochammad Sodik juga berharap mahasiswa bisa menjadi orang yang rendah hati dan jangan pemarah. Mahasiswa harus menjadi problem solver. Kedewasaan beragama bukan ditunjukkan oleh sikap marah ketika agama kita dihina, tetapi kita mendoakan. Ajaran yang agung tidak akan rusak karena dihina, ia agung karena sendirinya. Selalu mencari jalan kebaikan, dekat dengan tuhan dan toleransi.
Di akhir sambutan Mochamad Sodik meyakinkan kepada mahasiswa bahwa UIN Sunan Kalijaga dalam posisi kuat, karena sudah universitas, islam dan negeri. Mahasiswa harus yakin menjadi transformasi kehidupan, transformasi budaya karena sudah ditunggu oleh bangsa. Melalui proses SOSPEM mahasiswa memasuki tradisi ilmu yang baru. Kebududayaan yang paling besar adalah tholabul ilmi, “menuntut ilmu itu tidak wajib, tetapi sangat wajib”. Ilmu pengetahuan adalah parameter utama dalam memperbaiki peradaban muslim. Harus serius dalam tholabul ilmi dan selalu meminta doa kepada orang tua. Kekuatan manusia selain berusaha adalah doa.
Setelah acara pembukaan sosialisasi pembelajaran ditutup, mahasiswa menuju keruang kuliah Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora untuk melakukan sosialisasi pembelajaran. Dalam sosialisasi pembelajaran, dalam setiap kelas mahasiswa didampingi oleh 2 fasilitator yang merupakan Bapak/Ibu Dosen FISHUM. (Agus)