Dilihat 0 Kali

07_771_WhatsApp Image 2025-06-17 at 09.51.36.jpeg
Program Studi Media dan Komunikasi Program Magister, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN SUKA), secara resmi menginisia

Selasa, 17 Juni 2025 15:06:00 WIB

Magister Media dan Komunikasi UIN SUKA Inisiasi Program CBT di Kotagede: Sinergi Budaya dan Komunitas untuk Pariwisata Berkelanjutan

Program Studi Media dan Komunikasi Program Magister, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN SUKA), secara resmi menginisiasi program pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Implementasi Community Based Tourism (CBT) pada Kotagede Heritage Trail.” Inisiasi strategis ini menjadi langkah awal dalam mendorong keterlibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata berbasis budaya, sekaligus memperkuat misi kampus dalam kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan. CBT atau Community Based Tourism merupakan pendekatan yang menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dalam perencanaan, pengelolaan, hingga promosi destinasi wisata. Dalam konteks ini, warga Kotagede—yang selama ini dikenal dengan kekayaan sejarah dan seni kerajinannya—akan dilibatkan aktif sebagai pengelola jalur wisata Kotagede Heritage Trail.

“Program ini masih dalam tahap inisiasi, namun semangatnya sangat jelas: kami ingin membangun ekosistem pariwisata yang inklusif dan berbasis pada kekuatan komunitas lokal,” ujar Dr. Fatma Dian Pratiwi, S.Sos., M.Si., Ketua Program Studi Magister Media dan Komunikasi UIN SUKA. “Kami percaya bahwa pengembangan wisata yang berkelanjutan harus dimulai dari partisipasi masyarakat, bukan sekadar pembangunan fisik.”

Kotagede, yang dahulu merupakan ibu kota Kesultanan Mataram Islam, merupakan salah satu kawasan bersejarah paling ikonik di Yogyakarta. Selain situs-situs arsitektur kuno dan kompleks makam raja-raja, daerah ini juga terkenal dengan kerajinan perak yang telah menjadi warisan turun-temurun. Jalur Kotagede Heritage Trail diharapkan menjadi ruang hidup bagi narasi-narasi budaya ini, yang diceritakan langsung oleh warga sebagai pemilik memori sejarah. Dalam rencana implementasi awal, program ini akan mengusung pelatihan komunikasi naratif dan promosi digital bagi warga lokal, pendampingan pengelolaan atraksi budaya, serta fasilitasi sinergi antara pelaku usaha mikro dan komunitas seni setempat. Diharapkan, keterlibatan aktif masyarakat akan menghadirkan pengalaman yang lebih otentik bagi wisatawan dan berdampak langsung pada ekonomi warga.

“Masyarakat bukan lagi hanya penonton atau objek dalam industri pariwisata, tetapi justru menjadi aktor utama,” lanjut Dr. Fatma. “Di sinilah letak kekuatan CBT, yakni membangun kemandirian dan keberlanjutan melalui penguatan kapasitas komunitas.”

Program ini juga didesain sebagai model pengabdian kampus berbasis riset dan praktik komunikasi budaya. Langkah ini selaras dengan visi Program Studi Magister Media dan Komunikasi UIN SUKA yang tidak hanya menumbuhkan intelektualitas, tetapi juga keterlibatan sosial mahasiswa dan dosen secara langsung di tengah masyarakat. Dengan inisiasi ini, diharapkan Kotagede dapat berkembang menjadi destinasi wisata unggulan yang tidak hanya menghadirkan pesona sejarah, tetapi juga menyuarakan kehidupan, nilai, dan kreativitas komunitasnya secara berkelanjutan.