Dalam upaya memperkuat mutu akademik dan keselarasan implementasi kurikulum berbasis capaian, Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (Fishum) UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan kegiatan refleksi pelaksanaan Kurikulum Outcome-Based Education (OBE) yang telah diterapkan selama tiga semester terakhir. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Multimedia Fishum 15 Juli 2025, dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB.
Dipandu oleh Kanita Khoirun Nisa, M.A., acara ini menghadirkan suasana akademik yang hangat dan kritis. Dalam sambutannya, Ketua Prodi Sosiologi, Dr. Napsiah, M.Si., menyampaikan bahwa meskipun Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) 2020 dan Kurikulum OBE memiliki banyak kesamaan, perbedaan struktural dan pendekatan evaluatif menjadikan monitoring terhadap pelaksanaan OBE sebagai langkah penting. "Refleksi ini diperlukan agar kita dapat menilai apakah kurikulum yang sedang dijalankan telah sesuai dengan standar akreditasi LAMSPAK dan kebutuhan profil lulusan," ungkapnya.
Dr. Napsiah juga memaparkan profil lulusan Prodi Sosiologi yang diarahkan menjadi akademisi, praktisi, dan peneliti. Untuk mencapai itu, disusunlah 12 Expected Learning Outcomes (ELO) yang terbagi dalam kategori umum dan khusus. ELO umum mencakup kemampuan berpikir kritis, komunikasi lintas bahasa, pemahaman Islam dasar, hingga etika profesional dan kerja tim. Sedangkan ELO khusus difokuskan pada kemampuan menerapkan teori sosiologi, melakukan riset sosial, hingga pengembangan masyarakat dengan wawasan keislaman.
Acara ini menghadirkan Dr. Amika Wardana, Kepala Departemen Sosiologi Universitas Negeri Yogyakarta, sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, Dr. Amika menyoroti pentingnya pemahaman kolektif dosen terhadap seluruh capaian pembelajaran, tidak hanya pada mata kuliah yang mereka ampu. “Jika ada dosen yang belum memahami capaian pembelajaran dari mata kuliah prodi lain, maka secara teknis kurikulum OBE belum dijalankan sepenuhnya,” ujarnya.
Dr. Amika juga menekankan pentingnya rubrik penilaian yang sistematis dan transparan dalam OBE, serta perlunya monitoring data nilai mahasiswa sebagai indikator ketercapaian ELO. Beliau menegaskan bahwa OBE bukan sekadar soal “apa yang diajarkan”, tetapi “apa yang ingin dicapai” dari suatu mata kuliah. Oleh karena itu, tracer study dan evaluasi menyeluruh menjadi langkah penting dalam memperkuat kualitas pelaksanaan kurikulum.
Diskusi berlangsung dinamis, melibatkan dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, hingga alumni Prodi Sosiologi. Kegiatan ini menjadi wadah penting untuk menyaring masukan kritis dan membangun semangat kolektif dalam mengimplementasikan OBE secara utuh dan berkelanjutan.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Wakil Dekan Bidang Akademik Fishum, Ambar Sari Dewi, Ph.D., yang turut mengawal jalannya workshop dari awal hingga akhir. Sebagai bentuk apresiasi, Prodi Sosiologi menyerahkan penghargaan kepada narasumber serta melakukan sesi foto bersama sebagai dokumentasi dan simbol komitmen akademik.
Melalui kegiatan ini, Prodi Sosiologi semakin mengukuhkan komitmennya dalam menjalankan kurikulum berbasis capaian sebagai fondasi pengembangan pendidikan tinggi yang responsif, kolaboratif, dan berdaya saing global.