Dilihat 0 Kali

UIN SUKA
Pamflet diskusi online HM-PS Sosiologi

Selasa, 14 April 2020 14:05:46 WIB

Diskusi Online HMPS Sosiologi Bahas Soal Stigma Sosial dalam Covid-19

Merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia, tidak menghalangi Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk mengadakan diskusi online. Pada hari Sabtu (11/04) HMPS Sosiologi sukses melaksanakan diskusi online terkait Covid-19 yang kedua kalinya dengan tema “Stop Stigma Social: No Discrimination Against Covid-19 Victims” yang dimoderatori oleh Nur Kholisoh selaku Koordinator Departemen Pendidikan HMPS Sosiologi. Diskusi yang berlangsung di whatsapp group ini, diikuti oleh 255 peserta dari berbagai kampus di Indonesia.

Diskusi ini dilaksanakan dengan tujuan agar menambah wawasan bagi masyarakat terkait stigma sosial dan mendorong masyarakat untuk memberi dukungan positif kepada para tenaga medis maupun pasien pandemi Covid-19. Pandemi ini pun tidak hanya mengakibatkan dampak negatif dalam bidang perekonomian, namun juga di bidang sosial seperti yang dapat dirasakan akhir-akhir ini. Achmad Uzair, S.IP., M.A., Ph.D. selaku pemateri dalam diskusi ini menyatakan bahwa stigma sosial bukanlah praktek yang tiba-tiba terjadi tetapi merupakan praktek memarjinalisasi seseorang atau sekelompok orang berdasarkan pada asumsi-asumsi yang membentuk kesepakatan bersama, ini yang disebut stigma sebagai konstruksi sosial.

Stigma negatif terhadap fenomena Covid-19 sangat bermacam-macam. Seperti kemunculan berbagai asumsi bahwa mereka yang menangani pasien Covid-19 tidak boleh pulang ke rumahnya, jenazah akibat penyakit tersebut tidak boleh dikebumikan di pemakaman masyarakat desa asalnya, dan berbagai asumsi lain yang bermunculan menciptakan stigma negatif bahkan diskriminasi terhadap pasien, tenaga medis, maupun masyarakat yang berada di strata sosial rendah.

Mengedukasi diri sendiri terkait isu kesehatan menjadi hal penting dalam penanganan kasus ini sebelum mengedukasi orang lain. Selain itu, berbijaklah dalam menggunakan media sosial dengan menyaring berita yang tidak menimbulkan efek negatif. “Pemateri menyampaikan materi yang sangat luar biasa dan peserta pun sangat antusias mengikuti diskusi ini”, ungkap Zulfatun Ni’mah selaku Ketua Pelaksana Diskusi Online. (Aulia RD)