Kepala BPIP RI, Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. Tekankan Pentingnya Ideologi Pancasila Bagi Keutuhan Bangsa

Sesi Foto Bersama
Pancasila yang merupakan ideologi bangsa dan dasar negara Indonesia yang merupakan pedoman rumusan kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebagai bentuk kesetiaan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora terhadap Pancasila, maka diselenggarakan Seminar kebangsaan dengan bertemakan “Pancasila di Era Disrupsi Peluang dan Tantangan”. Diselenggarakan pada Kamis (16/12) pagi ini digelar secara hybrid di di ruang Interactive Center FISHUM dan disiarkan secara daring melalui Zoom Meeting dan Live YouTube. Kegiatan ini diisi oleh narasumber yang sangat menarik, diantaranya Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. dan Prof. Dr. Phil. Al Makin, S.Ag., M.A.
Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. selaku Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia Menekankan bahwa keislaman di Indonesia tidak lengkap tanpa pancasila karena Indonesia mampu proklamasi tidak berdarah di tengah perang dunia kedua dan tanpa teknologi militer serta mendapat pengakuan internasional. Menurut beliau “Konsensus ijma’ hukum tuhan tertinggi berlaku di kehidupan bernegara. Bagi muslim di NKRI yang melawan Pancasila berarti melawan 3 kali lipat terhadap Allah,” tuturnya.
Beliau meluruskan kembali pada argument Pancasila to God dalam Quran ditujukan kepada Fir’aun karena ia mengaku tuhan, menjadi raja absolut, memperbudak manusia serta menjalankan ethnic cleansing yang merintahkan membunuh bayi laki-laki yahudi. Pancasila membebaskan manusia dan tidak ada ethnic cleansing, melihat kembali hoax yang menyerang negara menggunakan argumen keagamaan tersebut tidak memahami dasar khilafah keagamaan. Bahwasannya nilai-nilai al-qur’an melekat pada Pancasila dan mengandung unsur pluralisme. “Bersyukurlah bahwa Indonesia merupakan kumpulan doa yang diijabahi oleh para nabi. Salam Pancasila!,” imbuhnya.
Lebih lanjut narasumber yang tak kalah menarik oleh Prof. Dr. Phil. Al Makin, S.Ag., M.A. selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga. Menyampaikan dengan melihat bangsa ini sudah lama meninggalkan ideologi bangsa yang sudah banyak tidak dilakukan lagi saat ini. Kini pancasila menjadi topik menarik semua orang dengan membuat pancasila terbuka, dibicarakan banyak orang dan mengartikan pancasila bahkan orang-orang merindukan Pancasila. Beliau sangat bersyukur di Kabinet Indonesia Maju pada pemerintahan Presiden Joko Widodo, Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. menjadi Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, dari pemerintahan beliau yang kini menjadi perhatian terhadap pancasila yang terus meluruskan arti pancasila tanpa di doktrin maupun di paksa tafsir fersi pemerintah , karena Pancasila merupakan tafsir terbuka.
Dr. Mochamad Sodik, S.Sos., M.Si. Dekan FISHUM UIN Sunan Kalijaga saat membuka acara, berterima kasih kepada narasumber yang sudah hadir. Acara ini menurut beliau merupakan upaya untuk meneguhkan nilai-nilai Pancasila. “Sebagai civitas akademik yang berada dalam rumpun keilmuan sosial, tentu menjadi kewajiban untuk terus memberikan penguatan dalam pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila,” jelasnya. Beliau juga menjelaskan bahwa Pancasila merupakan dasar filsafat negara yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945. Artinya setiap hal dalam konteks penyelenggaraan negara harus sesuai dengan nilai Pancasila, termasuk peraturan, perundang-undangan, pemerintahan, sistem demokrasi, dan lainnya.
Senada dengan hal tersebut, Handini, M.Ikom. Dosen prodi ilmu komunikasi selaku ketua panitia, menyampaikan bahwa Pancasila sebagai falsafah hidup dan fundamental bangsa kita penting unuk kita hayati dan amalkan sebagai ideologi Pancasila, melihat generasi muda saat ini yang mulai melupakan ideologi panasila, maka diselenggarakan seminar ini sebagai komitmen kebangsaan terhadap Pancasila.
“Bapak/ibu hadirin maka penting untuk kita sebagai pewaris semangat perjuangan para pendiri bangsa untuk tetap membumikan, menghayati dan mengamalkan butir-butir ajaran Pancasila di tengah kepungan dan rong-rongan ideologi transnasional, era disrupsi dan kebencian Sebagian anak bangsa ini terhadap bangsanya sendiri. Maka hadirnya seminar Kebangsaan ini menjadi jalan kita untuk terus meneguhkan komitmen kebangsaan kita terhadap Pancasila,” jelasnya.
Sebagai tambahan informasi, acara dipandu oleh Dr. Erika Setyanti Kusumaputri, S.Psi., M.Si. Dosen Psikologi FISHUM UIN Sunan Kalijaga dan diikuti oleh kurang lebih 130-an peserta baik dari dosen maupun mahasiswa serta komunitas-komunitas dari seluruh Indonesia. (Nafa/Timkreatif)