Dr. Pihasniwati Bahas Dinamika Psikologis Perempuan Emerging Adult yang Terlibat self-harm/Non-Suicidal Self-Injury (NSSI) dalam Disertasinya

Satu lagi, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga yang berhasil meraih Gelar Doktoralnya. Kali ini, jumlah Doktor bertambah dari Program Studi Psikologi, yakni Dr. Pihasniwati, S.Psi., M.A., Psikolog. Beliau meraih gelar doktor dari Program Studi S3 sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam disertasinya, beliau mengangkat judul “Non-Suicidal Self-Injury pada Perempuan Emerging Adult dan Implikasinya pada Terapi Perilaku Dialektik Islami”.

“Penelitian yang memuat tiga studi ini menggunakan mix methode. Melalui teknik convenience sampling sebanyak 619 perempuan EA telah berpartisipasi. Melalui teknik purposive sampling, 142 dari 619 responden berpartisipasi lanjut dan melalui studi kasus lima responden telah terlibat. Data kuantitatif dikumpulkan menggunakan Inventory of Statements About Self Injury dan The Depression Anxiety and Stress Scale-42. Data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan catatan lapangan dengan pendekatan studi kasus. Melalui hasil analisis dua studi sebelumnya dan kajian literatur telah dikembangkan modul Terapi Perilaku Dialektik Islami,” tulisnya dalam abstrak.

Dalam penelitiannya, dijelaskan bahwa Dinamika Psikologis NSSI melewati tiga fase yaitu predisposisi biologis, riwayat masa kanak hingga remaja dan riwayat pada masa EA yang memuat tujuh tema penting: predisposisi biologis yang tak terhindarkan; pengasuhan negatif dan pengabaian orang tua di masa kanak; pengalaman perundungan, kekerasan dan pelecehan seksual yang traumatik; meningkatnya gejala depresi, cemas dan stress pada masa emerging adult; didiagnosa mengalami gangguan psikiatri; melukai diri untuk menghukum diri dan memperjelas luka batin; dilema di antara keraguan dan penguatan spiritual.

“Bentuk pengembangan Modul Terapi perilaku Dialektik Islami telah dihasilkan. Positive Religious Coping sebagai pendekatan; rahmat di balik musibah sebagai konsep dialektik Islam, praktik ibadah sebagai terapi perilaku, Mindfulness Islam sebagai teknik meditasi. Mindfulness, Toleransi Distress, Regulasi Emosi dan Efektifitas Interpersonal dikembangkan melalui pendekatan integrative,” imbuhnya.

Beliau juga menjelaskan bahwa, penelitian sejalan dengan temuan Boyne & Hamza (2022) yang mengungkap periode EA rentan mengalami NSSI, sejalan dengan temuan Hepp dkk (2020) yang menunjukkan penguatan negatif intrapersonal menjadi motif dominannya serta melengkapi teori Hooley & Franklin (2018) dengan menambahkan keraguan spiritual dan dukungan spiritual sebagai faktor yang dapat memperkuat atau menghambat perilaku NSSI. Penelitian di atas mendukung apa yang diteliti oleh Dr. Pihasniwati yang menyimpulkan pentingnya mengembangkan pendekatan agama positif untuk NSSI dengan menggunakan praktik dan prinsip keagamaan yang mempertimbangkan aspek spiritual klien terlibat NSSI.

Promosi Doktor dilakukan pada Hari Kamis, 4 Januari 2024 di Ruang Auditorium Prof. Suwito Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada Promosi kali ini, Dr. Pihasniwati diuji oleh beberapa Profesor antara lain Prof. Dr. Fadhilah Suralaga, M.Si. Prof. Dr. Zahrotun Nihayah, M.Si. dan Dr. Gazi, M.Si. Sementara, dalam menyusun disertasinya beliau dibimbing oleh Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag, M.Si. Prof. Drs. Subandi, MA, Ph.D, Psikolog. Dan Dr. Wiwi Siti Sajaroh, M.Ag.