Cerita Perjalanan Aji, Saat Mengikuti Program Summit di Yangon, Myanmar

Aji Nur Avianto Saat Berada di Myanmar
Aji Nur Avianto atau yang akrab disapa Aji, kembali akan mengikuti kegiatan international. Sebelumnya, mahasiswa Sosiologi ini pernah berangkat keluar negeri waktu SMA. Kini, Aji kembali akan mengikuti kegiatan di Myanmar yang akan berlangsung tanggal 22-24 Maret 2019.
“Aku dapat kabar ada program Summit Ke Yangon (Myanmar) dari group WA alumni pas ke US hampir 5 tahun yang lalu. Kebetulan di group WA itu ada staff dari Lembaga yang dulu menyelenggarakan program yang aku ikuti. Lembaga itu adalah VIA (Volunteer In Asia),” begitu Aji membuka cerita.
Menurut ceritanya, kegiatan yang ia ikuti tentu menambah pengalaman baginya. Ia bisa belajar banyak hal, mulai dari membangun jaringan, belajar budaya di Myanmar, hingga menikmati lokasi-lokasi wisata di Myanmar. Peserta yang mengikuti kegiatan ini berasal dari berbagai kalangan, bahkan penyelenggara kegiatan ini merupakan kumpulan VIA (Volunteer In Asia) yang berasal dari berbagai daerah di Asia.
“Acara pertama adalah greeting. Greeting dilakukan oleh setiap orang. Setiap orang menyebutkan nama serta mengatakan sesuatu hal (3 kata) agar program pada hari itu menyenangkan,” katanya bercerita pengalaman saat mengikuti kegitan ini.
“Selanjutnya, bersama teman-teman lain, kami menuju Mote OO Education. Mote OO Education adalah sebuah lembaga yang bergerak pada bidang Pendidikan. Pada awalnya MOU adalah Lembaga yang bergerak di Pendidikan non formal karena banyak yang tidak mendapatkan kesempatan untuk mengenyam Pendidikan formal,” imbuhnya.
Menurutnya, Mote OO Education juga melakukan training bagi teacher (guru). Kegiatannya adalah publikasi buku dan training yang utama. Walaupun pada awalnya lembaga ini berjalan di pendidikan informal. Akan tetapi, pemerintah dan sekolah-sekolah (termasuk beberapa universitas) menggunakan materi dari lembaga ini.
“Intinya kami belajar mengenai sejarah Mote OO Education, dan proses penulisan buku di Lembaga tersebut. Kegiatan selanjutnya, yakni belanja di Bogkok Aung San Market,” jelasnya.
Selain belajar, dan membangun jaringan ia juga diberi kesempatan untuk berkunjung ke perusahaan start up di Myanmar yang bernama Koe Koe Tech. Koe Koe Tech adalah perusahaan Startup app yang mempunyai fokus pada kesehatan. Mereka membuat salah satu aplikasi yang memuat data kesehatan pasien, sehingga memudahkan bagi pasien dan dokter. Mereka juga membuat aplikasi yang khusus bagi ibu hamil dan anaknya. Koe Koe Tech adalah sebuah perusahan yang bergerak pada ranah social enterprise.
“Aku juga berkunjung ke Shwedagon Pagoda atau yang biasa dikenal dengan Pagoda Emas. Ketika di Shwedagon Pagoda tidak ada kegiatan khusus, karena Shwedagon Pagoda adalah tempat wisata dan tempat ibadah. Jadi hanya berkunjung saja,” imbuhnya. (tr)