Institute of Southeast Asean Islam (ISAIs) UIN Sunan Kalijaga, bekerjasama dengan IKA SUKA (Ikatan Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) dan Kementrian Pariwisata (Kemenpar) menggelar seminar terkait Arsitektur Islam Nusantara, Rabu (06/05).

Ahmad Suaedy, MHum (Peneliti Islam Asia Tenggara), sebagai pemateri menjelaskan bahwa AIN dlam tantangan globalisasi harus memiliki identitas. “Salah satu respon terhadap globalisasi adalah menguatnya identitas. Termasuk didalamnya identitas politik. Identitas politik bisa berupa ekspresi local tetapi juga bisa bersifat universal”, ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor II UIN Sunan Kalijaga, Dr. Phil. Sahiron Syamsuddin, M.A menjelaskan bahwa AIN harus memiliki interpretasi. Mengambil istilahnya Janis Taurens dalam Meaning and context in The Languange of Architecture, bahwa sejatinya sebuah bangunan tidaklah terlepas dari ekspresi seseorang.