Dilihat 0 Kali

07_194_Picture5.png
Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHum) UIN Sunan Kalijaga melalui International Office menyelenggarakan International Acade

Selasa, 09 Desember 2025 10:35:00 WIB

International Office FISHum UIN Sunan Kalijaga Selenggarakan Diskusi Internasional tentang Diaspora Afrika, Kekristenan di Australia, dan Dinamika Sosial Asia Tenggara

Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHum) UIN Sunan Kalijaga melalui International Office menyelenggarakan International Academic Talk bertajuk “The African Diaspora and Christianity in Australia and Social Dynamics of South East Asia.” Acara berlangsung 9 Desember 2025 di Ruang Meeting FISHum dan dihadiri oleh mahasiswa, dosen, serta jejaring akademik yang tertarik pada isu-isu global kontemporer.

Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan III FISHum, Dr. Rama Kertamukti, M.Sn., yang menegaskan urgensi literasi global dalam pendidikan tinggi.

“Dalam era saling keterhubungan ini, penting bagi mahasiswa untuk memahami isu migrasi global, dinamika agama lintas benua, serta perubahan sosial di Asia Tenggara. Diskusi internasional seperti ini memperluas cakrawala dan memperkaya kepekaan ilmiah mahasiswa,” ungkap Rama Kertamukti.

Sementara itu, Ketua International Office UIN Sunan Kalijaga, Muhammad Johan Nasrul Huda, S.Psi., M.Si., Ph.D., menyampaikan bahwa IO berupaya menjadi ruang penguatan internasionalisasi kampus secara sistematis.

“Kami ingin membuka akses pengetahuan global yang aktual dan relevan. Menghadirkan peneliti internasional seperti Prof. Openshaw adalah bagian dari misi untuk membangun atmosfer akademik yang bertaraf global,” jelasnya.


      Dalam paparannya, Prof. Openshaw menjelaskan dinamika pembentukan komunitas diaspora Afrika di Australia sebagai fenomena sosial, budaya, dan keagamaan yang terus berkembang. Beberapa poin penting yang disampaikan: Transformasi Identitas dan Ruang Kultural, Diaspora Afrika di Australia tidak hanya mengalami relokasi geografis, tetapi juga negosiasi identitas antara tradisi Afrika, realitas migrasi, dan tuntutan integrasi masyarakat Australia. Peran Gereja dan Komunitas Keagamaan, Gereja menjadi ruang penting bagi diaspora Afrika untuk mempertahankan nilai budaya, membangun solidaritas, dan merawat kesehatan mental di negara tujuan. Tantangan Sosial

Prof. Openshaw mengungkapkan adanya isu diskriminasi rasial, hambatan bahasa, dan keterbatasan akses ekonomi yang masih dihadapi kelompok diaspora. Kontribusi Diaspora Afrika bagi Masyarakat Australia. Ia menegaskan bahwa diaspora Afrika memperkaya keberagaman Australia melalui budaya, seni, serta dinamika keagamaan yang lebih inklusif.. Paparan Prof. Openshaw memberikan sudut pandang global mengenai migrasi internasional, agama minoritas, dan pembentukan identitas sosial dalam konteks multikultural Australia.


Dr. Norma memaparkan analisis kawasan Asia Tenggara dari perspektif sosial, budaya, dan politik kontemporer. Intisari materi yang disampaikan antara lain: Keragaman Etnis dan Agama sebagai Kekuatan sekaligus Tantangan Asia Tenggara memiliki sejarah panjang interaksi migrasi, perdagangan, dan kolonialisme yang membentuk identitas sosial yang berlapis. sedangkan dalam Perubahan Sosial di Era Digital, Dr. Norma menekankan bahwa platform digital menjadi arena baru pembentukan opini publik, konflik sosial, hingga ekspresi religius lintas negara ASEAN. Mobilitas Tenaga Kerja dan Migrasi Regional, Imenyoroti tingginya perpindahan pekerja antarnegara di kawasan, terutama Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand, yang memengaruhi dinamika keluarga, ekonomi, dan kebijakan sosial. Ketegangan Politik dan Gelombang Populisme, Menurutnya, beberapa negara Asia Tenggara mengalami tren populisme baru yang memengaruhi stabilitas politik dan kohesi sosial. Prospek Integrasi Regional, mendorong pentingnya kerja sama lintas batas di bidang pendidikan, HAM, dan ekonomi untuk mengurangi kesenjangan sosial antarwilayah.

Materi Dr. Norma membantu peserta memahami perubahan sosial Asia Tenggara dalam kerangka geopolitik dan kebudayaan yang dinamis.