Lembaga Mahasiswa Anti Narkotika (GATIKA) melaksanakan pelantikan kepengurusan periode 2017/2018 (08/10/2018). Pelantikan ini bertempat di Interaktif Center Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (IC FISHUM) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Acara ini dihadiri langsung oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr. Waryono M.Ag, Dekan FISHUM Dr. Mochammad Sodik S.Sos, M.Si, Herlina Rahmawati, SIP selaku Narasumber dari BNNP DIY, AKP Endang Sulistyandini, S.Psi, M.H selaku Narasumber dari Kaur Anev Ditresnarkoba Polda DIY, Yan Michael dari Yayasan Victory Plus. Selain itu, pada acara ini juga dihadiri oleh anggota Satuan Tugas (SATGAS) se-DIY yang terdiri dari perwakilan siswa serta mahasiswa di DIY.
Dalam sambutannya Dr. Waryono, M.Ag mengatakan bahwa Indonesia saat ini sedang mengalami darurat narkoba, hal ini dipetik dari sambutan Presiden Republik Indonesia. Dengan adanya pelantikan serta seminar anti narkoba dengan tema “ Bebas Berkarya Tanpa Narkoba” harapannya dapat mengingatkan kembali kepada masyarakat dengan dampak yang ditimbulkan dari Narkoba tersebut.”tegasnya
Sesuai dengan tema di atas pemuda saat ini atau yang biasa disebut dengan generasi milenial yang identik dengan kreatifitas serta inovasinya. Maka, berkarya bukanlah menjadi masalah . Bukan juga sebagai alasan untuk seseorang menjadi pengguna atau pemakai narkoba. Yang perlu dilakukan saat ini adalah bagaimana melakukan sebuah aksi, yang dapat mengena serta mengingatkan dengan generasi saat ini tentang bahaya narkoba. Selain, bahaya narkoba juga mengingatkan kembali tentang betapa pentingnya berkarya tanpa narkoba. Sehingga, dengan tidak mengonsumsi narkoba pun masih dapat memberikan sebuah inovasi dan karya yang bermanfaat untuk masyarakat.”tutur Istiqomah, ketua GATIKA periode ini.
“Selain itu, hal yang paling utama adalah ketika melihat keluarga, sahabat atau kawan kita yang sudah kecanduan terhadap narkoba jangan sampai ditinggalkan,” Tegas AKP Endang. Namun, yang harus dilakukan adalah mendekati dia, mejadikan diri kita sebagai fasilitator. Anggap saja ketika melihat orang pecandu adalah seperti orang punya sakit yang harus disembuhkan. Sehingga dengan demikian, para pecandu merasa tidak terbebani serta membangun sebuah kepercayaan terhadapnya dan dapat bangkit untuk menjadi seseorang yang lebih baik. (Laila Chodriyah)