NIAFS FISHum dan BkkbN Gelar Diseminasi Hasil Penelitian

NIAFS (Network of Indonesia and Australian Family Studies) Fakultas Ilmu sosial dan Humaniora (FISHum) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bekerjasama dengan BkkbN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi D.I Yogyakarta mengadakan diseminasi hasil penelitian. Acara ini berlangsung, Senin, 30 Oktober 2019 di Ruang Sidang Lantai 2 FISHum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Hadir sebagai moderator dalam acara ini Ewang Sewoko S.Psi., M.A. selaku Kepala Sub Bidang Analisis Dampak Kependudukan. Narasumber yang mengisi acara ini yakni Witriastuti Susani Anggraeni, S.E., M.M. Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Dr. Sulistyaningsih, S.Sos., M.Si., Dr. Muryanti, S.Sos., M.A. Pihasniwati, S.Psi., M.A., Psikolog, Miftahun Ni'mah Suseno, S.Psi., M.A., Psikolog., Muhammad Johan Nasrul Huda, S.Psi., M.Si.

Mewakili Kepala BkkbN D.I Yogyakarta, Witriastuti Susani Anggraeni, S.E., M.M. Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dalam sambutannya menyatakan bahwa BkkbN D.I Yogyakarta berdasarkan Perka. BKKBN No. 72/PER/2011 bertugas untuk menyiapkan bahan pembinaan, bimbingan dan fasilitiasi serta pelaksanaan kebijakan teknis NSPK, pemantauan dan evaluasi bagi OPD Dalduk dan KB Provinsi dibidang analisis dampak kependudukan.

“Dalam pertemuan Forum Diskusi ini, kami mohon seluruh peserta dapat menjadi peserta aktif dengan menyampaikan masukan terkait kajian dampak kependudukan yang telah tersusun. Kepada tim peneliti UIN Sunan Kalijaga Kami ucapkan terimakasih atas kerjasamanya sehingga analisis dampak kependudukan ini dapan tersusun,” jelasnya.

Diseminasi kali ini membahas mengenai Finalisasi Hasil Kajian Persen dan Partisipasi Masyarakat Berpendidikan Tinggi Terhadap Program Kependudukan, KB, dan Pembangunan Keluarga di Kecamatan Wirobrajan Yogyakarta.

Dekan FISHum, Dr. Mochamad Sodik, S.Sos., M.Si., dalam sambutannya menyatakan bahwa penelitian ini menjadi penting apalagi adanya kolaborasi antara dua lembaga.

“Selain kita punya dokumen yang umum, global, katakanlah hasil riset yang kuantitatif kita juga perlu yang kualitatif. Riset mikro menunjukan relevansi. Masyarakat kita masyarakat agama, banyak fatwa agama yang membutuhkan riset. Karena apabila tidak akan berbahaya,” jelasnya.

Riset mengenai keluarga menurutnya lagi menjadi penting. Karena kehadiran keluarga menjadi banteng dari kemajuan bangsa. Kelurga yang kuat akan menghasilkan individu-individu yang kuat juga.

“Sekali lagi kami ucapkan terimakasih, kami yakin studi keluarga ini sangat penting. Negara maju itu berangkat dari keluarga,” imbuhnya. (tri)