Kali ini rombongan Visit Government DEMA Fishum mengunjungi Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) di Jakarta Selatan. Rombongan disambut oleh Dra. Andante Widi Arundhati, M.A.selaku Kepala Biro Pemajuan HAM. Peserta sangat antusias mengikuti diskusi yang berlangsung. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya diikuti oleh seluruh peserta dan pegawai Komnas HAM. Selanjutnya diisi sambutan dari Deputi Pemajuan HAM dan dosen pendamping.
Handini, S.I.Kom., M.I.Kom selaku dosen pendamping menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan rombongan. Tidak lain tujuannya adalah untuk mengetahui seluk beluk berdirinya Komnas HAM, ranah kerja, peran dan fungsi, serta berbagai masalah yang ditangani.
“Kami sangat senang dengan datangnya adik-adik mahasiswa untuk belajar ke Komnas HAM. Komas HAM sudah berdiri sejak tahun 1993 atas berdasarkan keputusan Presiden Nomor 50 tahun 1993. Komnas HAM adalah sebuah lembaga negara mandiri yang kedudukannya seingkat dengan lembaga negara lainnya. peran dan fungsinya adalah melaksanakan kajian, perlindungan, penyuluhan, penelitian, dan investigasi tentang hak asasi manusi,” jelas Dra. Andante Widi Arundhati saat memberi sambutan.
Selanjutnya dilakukan diskusi tentang HAM di Indonesia yang diisi oleh tim penyuluh. Mulai dari kasus aktivis Munir, kerusuhan Wasior, sampai kasus 98. “Banyak candaan yang menurut kita sepele, justru sekarang bisa masuk dalam pelanggaran HAM. Kita harus selalu berhati-hati dengan apa yang kita katakan. Disisi lain, sekarang kita diberikan kebebasan dalam bersosial media (mengkritik pemerintah lewat opini). Berbeda dengan zaman orde baru, yang sangat ketat dengan aturan.” tutur selaku Penyuluh Komnas HAM RI
Komnas HAM telah menangani lebih dari 16.000 pengaduan HAM dari seluruh Indonesia, baik ringan, sedang, ataupun berat. Nantinya kasus yang ditangani ini. akan dibuatkan rekomendasi untuk penyelesaiannya. Komnas HAM juga bekerjasama dengan banyak institusi, kampus, dan LSM guna memperkuat jaringan dan penangan terhadap masalah HAM. Para peserta sangat antusias mengikuti diskusi ini, bahkan banyak pertanyaan muncul dari setiap peserta.
Salah satunya adalah pendapat dari Najib, selaku ketua DEMA Fishum. Belakangan ini banyak terjadi demonstrasi atas kegagalan pemerintah dalam menjalankan demokrasi, akhirnya membuat para mahasiswa turun ke jalan. Bahkan anak sekolah pun ikut turun menyuarakan hak mereka. Tidak sedikit pula pihak sekolah yang menghukum siswa tersebut. Ia menyesalkan hal ini, sebab setiap orang memiliki hak untuk berpendapat, namun terkekang oleh aturan. (Tim Media Dema FISHum/humas)