Belajar dari Qoid Abdillah, Mahasiswa FISHUM yang Punya Hobi ke Luar Negeri

Qoid Abdillah, Mahasiswa Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga
Memiliki mimpi besar dan semangat yang tinggi memang menjadi ciri khas mahasiswa. Mahasiswa sebagai kaum intelektual sekaligus pemuda memang wajib memiliki jiwa petarung. Menaklukan dunia serta menjadi generasi penerus bangsa dengan visi yang jelas. Di tengah-tengah persaingan global, mahasiswa dengan karakter demikian memang menjadi mahasiswa luar biasa.
Inilah karakter yang dimiliki oleh Qoid Abdillah. Mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga. Mendadak namanya akhir-akhir ini masuk beberapa media massa karena di tahun 2018 ini ia akan menjadi delegasi Bem Psikologi FISHUM mewakili Indonesia di acara Simposium BEM seluruh dunia di Rusia.
Ditemui di sela-sela acara, Minggu, 15 April 2018 di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga, mahasiswa yang akrab di panggil Qoqo ini mengaku bahwa ia termotivasi untuk mengikuti kegiatan-kegiatan internasional salah satunya ialah karena teman-temannya. Qoqo merupakan alumni SMU Ponpes Modern Gontor, menurutnya sebagian besar teman-temannya meneruskan studinya ke luar negeri. “Dari situ rasa iri saya muncul. Iri sebenarnya kan tanda tak mampu ya. Ya Ngga papa saya di UIN tapi saya akan membuktikan saya juga bisa,” tuturnya.
Semangat Qoqo makin bertambah ketika ia pulang dari Malaysia. Saat itu ia mengikuti “ international and Malaysian Global Innovation and Creativity Center (MAGIC),” yang diadakan pada 21-23 April 2016 lalu. Sepulang dari acara ini, perbincangan seputar di group WA membuat dirinya bertambah iri. Karena isi dari perbincangan teman-temannya di group WA seputar perjalanan teman-teman ke luar negeri, seperti ke Eropa dan negara-negara lain. “Semenjak pulang dari Malaysia, saya menganggap bahwa saya jangan sampai kalah sama mereka. Obrolan di gorup itu seputar luar negeri. Siapa yang ngga panas kan?,” begitu ia bercerita saat ia diwawancarai oleh tim reporter FISHUM.
Akhirnya, Qoqo sering mengakses informasi terkait dengan kegiatan-kegiatan internasional. Ia kembali mendapatkan undangan untuk menjadi pembicara di forum Kongres Mahasiswa Internasional di Universitas Maltepe Turkey, pada tanggal 10 hingga 12 Mei 2017 tahun lalu. Saat ke Turkey, Qoqo ditemani beberapa mahasiswa dari kampus lain seperti UII, UGM dan Universitas Ibnu Khaldun Bogor.
Dari perjalanannya tersebut, Qoqo memang memiliki sejumlah aktifitas di luar ruang kelasnya. Baginya, belajar di kelas saja tidak cukup. Perlu adanya ruang-ruang lain untuk mengaktualisasikan dirinya dan membuktikan kepada orang lain melalui karya-karyanya. Menjalin relasi di tingkat internasional menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan diri dan bahkan institusi yang ia bawa. Ia bahkan mampu membuktikan kepada banyak orang bahwa mahasiswa UIN juga sangat mungkin untuk berkarya. “Jangan gengsi, banyak-banyak dekat sama orang, serta jangan bosen jadi orang baik,” begitu pesannya. (tri)