Seminar Series : Unserstanding Islam and Its Dynamic in Southeast Asia

Moga (Moslems and global Affairs Institute) dan ISAIs (Institute of Southeast Asian Islam) mengadakan seminar series, Kamis 29 Maret 2018. Bertempat di Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga, seminar series kali ini mendiskusikan tentang pemahaman dan dinamika Islam di Asia Tenggara. Tema yang diangkat ialah Epistimologi Islam di Asia Tenggara.

Seminar kali ini diisi oleh Dr. Suhadi Cholil, MA dari Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga dan dimoderatori oleh Dr. Yani Tri Wijayanti, S.Sos, M.Si. Tidak hanya materi diskusi yang menarik, dalam kegiatan kali ini terlihat pula Dr. Mochamad Sodik selaku Dekan FISHUM UIN Sunan Kalijaga. Beliau berharap dengan adanya kegiatan ini mampu mengembalikan reputasi Ilmu Pengetahuan di UIN Sunan Kalijaga umumnya dan di FISHUM khususnya.

“Semoga dengan kegiatan ini mampu membangun reputasi akademik berbasis riset dan penelitian. Ini menjadi tugas kita bersama untuk menuju ke arah sana. Melahirkan keilmuan yang mengintegrasikan ilmu sosial dan ilmu agama,” tuturnya saat sambutan.

Menyambut kegiatan ini dengan baik, seminar series yang diadakan di ruang sidang lantai 2 FISHUM juga dihadiri oleh dosen-dosen Prodi Ilmu Komunikasi, Prodi Psikologi dan Prodi Sosiologi. Terlihat hadir pula Dr. Sabarudin selaku Wakil dekan II FISHUM serta Dr. Yayan Suryana selaku ketua Moga Institute. Kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa mahasiswa.

Dalam presentasinya, Dr. Suhadi Cholil, MA membuka dengan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan aspek apa saja yang mempengaruhi perkembangan Islam di Asia Tenggara. Bagaimanapun sejarah dalam kajian ini tidak bisa dipisahkan karena itu mempengaruhi cara berfikir masyarakat di Asia Tenggara itu sendiri. Keberadaan Hindu dan Budha juga ikut mempengaruhi kultur Islam di Asia Tenggara. “Setelah Islam datang bahkan tidak dihancurkan sama sekali. Tetapi diadaptasi dan diambil nilai-nilai yang cocok dengan konteks lokal yang ada,” Jelasnya. (tri)