Alya Dwi Salsabila, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISHUM yang Berhasil Raih Juara II dan Juara Favorit dalam Ajang Duta Bahasa D.I Yogyakarta 2020

Alya Dwi Salsabila, mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga berhasil kembali membanggakan nama almamater. Di masa pandemi ini, Alya tidak kehabisan akal untuk tetap berkarya dan berprestasi. Melalui ajang pemilihan Duta Bahasa D.I Yogyakarta tahun 2020, Alya berhasil lolos seleksi, berhasil bersaing dengan ratusan peserta lainnya dan menjadi juara dalam ajang ini. Dalam ajang ini, Alya meraih 2 juara sekaligus, yakni juara II dan juara favorit. Penghargaan ini diberikan kepada Alya pada tanggal 28 Agustus 2020 di Ballroom Hotel Harper Malioboro Yogyakarta.

Penghargaan ini bukan kali pertama. Beberapa waktu lalu, Alya juga pernah menjadi juara 3 Duta Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Juara 1 Public Relation cabang lomba Manajemen Krisis tingkat Nasional Di Surabaya tahun 2019, Mahasiswi Inspiratif Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN Sunan Kalijaga tahun 2019, Top 5 Story Telling tingkat Nasional di Bandung tahun 2019 dan masih banyak lagi. Lalu, bagaimana Alya berhasil meraih berbagai juara? Bagaimana Alya selalu memiliki semangat membawa harum nama almamater dan membanggakan orang tua? Apa saja tips yang dimiliki Alya? Berikut adalah wawancara humas FISHUM dengan Alya setelah penghargaan Duta Bahasa D.I Yogyakarta:

Bagaimana Proses Alya Mengikuti Ajang Pemilihan Duta Bahasa D.I Yogyakarta tahun 2020?

“Jadi, yang lolos seleksi berkas ada kurang lebih 250 orang. Cuman yang lolos audisi atau wawancara itu ada kurang lebih 100 orang. Sisanya itu ada beberapa orang yang tidak bisa balik ke Jogja dan ada beberapa hal yang membuat mereka tidak bisa ikut audisi. Jadi yang ikut audisi kurang lebih 100 orang. Nah yang lolos audisi kurang lebih ada 30 finalis. 15 putri dan 15 putra. 30 finalis ini melalui beberapa seleksi lagi, salah satunya tes UKBI (Uji Kemahiran Bahasa Indonesia) melalui tes Psikologi atau tes kepribadian, terus ada tes unjuk bakat atau penampilan bakat terus ada interview mendalam sama Bu Ayu sebagai PR. Ada Bu Tuti Juri pariwisata dan kebudayaan beliau dosen di UGM, terus ada Pak Pardi, itu sebagai ahli kebahasaan dan terakhir ada bu Rika sebagai Juri Kepribadian,”.

Apa motivasi yang dimiliki Alya?

“Motivasi ikut Duta Bahasa DIY yang pertama ialah saya cinta kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Di mana, orang-orang yang ada di Yogyakarta semuanya berbudaya. Yang dimaksud berbudaya menurut saya bukan hanya perihal menari, bahasa, makanan dan sebagainya tetapi orang-orang di Yogyakarta memiliki keramahan, sopan santun, dan saling toleransi, saling menghargai. Itu yang menjadi motivasi saya ingin menjadi duta bahasa D.I Yogyakarta,”.

Sejak dulu, sejak saya MTs/SMP ingin sekali kuliah di Yogyakarta. Kedua, saya ingin terus mengembangkan potensi yang saya punya. Passion saya di sini dan saya akan terus menggali potensi itu. Ketiga, saya ingin membanggakan orang terdekat termasuk orang tua dan kerabat. Saya ingin membawa almamater saya, saya ingin almamater saya dikenal oleh seluruh teman-teman dari Universitas lain. Saya ingin nama Prodi dan konsentrasi saya dikenal dan diketahui oleh teman-teman dari universitas lain. Ingin membuktikan bahwa almamater saya juga bisa bersaing dengan universitas lain. Keempat, saya ingin mengembangkan kemampuan berbahasa indonesia. Saya ingin berpartisipasi mengembangkan bahasa indonesia yang benar. Saya ingin juga ikut berpartisipasi mengembangkan bahasa daerah. Selain itu saya juga ingin mendalami bahasa asing yaitu bahasa inggris dan bahasa arab,”.

Persiapan apa saja sehingga bisa menjadi finalis dan menjadi juara dua, serta menjadi juara favorit Duta Bahasa D.I Yogyakarta 2020?

Pertama, saya melakukan persiapan mental. Meningkatkan rasa kepercayaan diri saya terhadap kapasitas, kemampuan, capability yang saya punya pada diri saya sendiri. Karena itu poin penting yang harus kita punya sebelum kita mengikuti ajang perlombaan atau kompetisi. Kedua, saya sudah menyiapkan bakat apa yang akan saya tampilkan, kemahiran berbahasa Indonesia, membuat program kerja untuk ke depannya, saya mencoba menyiapkan konsultasi dengan senior dengan yang pernah mengikuti duta sebelumnya. Saya konsultasi dengan teman-teman saya, yang itu menjadi support system atau yang mendorong saya untuk tetap semangat untuk melewati seleksi yang saya lalui. Keempat, persiapan semuanya yakni kostum, banner, pakaian formal yang rapi, terpenting adalah kesiapan mental yakni rasa percaya diri. Kita harus berani mencoba sehingga tahu hasilnya seperti apa,”.

Apa Tips dan Trik Alya dalam mengikuti Lomba?

Saya selalu berbagi cerita dengan teman saya. Jangan pernah takut untuk mencoba, karena kita tidak akan tahu, hasil dari kita mencoba seperti apa kalau kita belum memulai. Karena hasil pengalaman yang kita dapat itu hasil saat kita berani mencoba, berjuang, berusaha dan selalu percaya diri dengan kemampuan kita. Selanjutnya, fokus pada kelebihan dan kekurangan diri bukan orang lain supaya tidak insecure. Jangan sampai kita tidak fokus pada kelebihan diri sendiri, jangan juga fokus dengan kekurangan orang lain karena itu akan membuat kita menjadi sombong. Kalau kita melihat kekurangan orang lain. Saya selalu berbagi pengalaman dan bersyukur atas apa yang Allah kasih kepada kita. Jangan lupa berdoa dan minta doa kepada orang tua, kerabat dan teman-teman,”.

Pesan yang ingin disampaikan khususnya mahasiswa UIN?

“Pertama, Ayo kita selalu mengutamakan dan mengupayakan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai PUBIY. Kedua, ayo kita sama-sama ikut melestarikan bahasa daerah dan ayok kita sama-sama belajar, usaha dalam menguasai bahasa asing. Seperti bahasa internasional yakni Inggris, Arab, Jepang dan bahasa lainnya. Selanjutnya pesan yang ingin saya sampaikan kepada teman-teman ialah jangan pernah takut untuk mencoba, jangan pernah takut dengan kapasitas, kemampuan yang kita miliki. Karena pada dasarnya setiap individu memiliki keunikan dan kelebihan yang berbeda-beda dan itu harus dikembangkan dan itu harus kita coba. Karena pengalaman, hasil semua apapun itu adalah hasil dari usaha perjuangan yang kita coba. Kalau dalam pepatah Jawa “Ono Dino ono Upo”.

(Reporter: Tri M)