Sudah menjadi kewajiban bagi Perguruan Tinggi untuk melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai salah satu bentuk dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penlitian merupakan kegiatan akademik untuk mengembangkan Ilmu Pengetahuan. Dengan cara sistematis dan menggunakan metode akademik, penelitian diharapkan mampu menemukan dan mengintrepetasikan fakta-fakta yang ada di masyarakat.

Disampaikan oleh Alix Philippon seorang peneliti dari PO AIX Perancis saat mengisi acara Coffe Morning di Ruang Sidang FISHUM UIN, (08/08/2017) pagi tadi, bahwa seorang peneliti harus memiliki keahlian berinteraksi dengan masyarakat. Apalagi, jika objek penelitian merupakan daerah yang asing. Maka perlu strategi-strategi khusus yang dimiliki oleh seorang peneliti.

Penelitian ilmiah dilakukan secara sistematis menggunakan metode-metode akademik. Beberapa metode dalam penelitian antara lain ialah kualitatif, kuantitatif, atau bisa menggunakan mix metode (menggabungkan antara keduanya). Perlu adanya kedekatan dengan masyarakat yang memiliki perbedaan budaya, bahasa, bahkan di negara yang berbeda untuk mendapatkan data mendalam dalam penelitian.

“Make a friends with influlences people. To give me in touch with the institution. So that you be able to built emotional closeness. This is level of trust,” Alix memberikan masukan tentang strategi menjadi seorang peneliti. Pengalamannya pernah melakukan penelitian di negara Pakistan membuat Alix memahami pentingnya beradaptasi dengan lingkungan baru untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.

Mengangkat tema “Being Woman Researcher in a Male Domination Society” , Ia berpendapat bahwa strategi lain untuk mendapat data yang mendalam ialah dengan menjadi diri sendiri tanpa membawa latar belakang. Sehingga, dalam proses penelitian, seorang peneliti tidak memiliki sikap menghakimi suatu golongan. Namun harus memiliki sikap terbuka, sehingga ketika seseorang menjadi peneliti, mampu mendapatkan data yang mendalam. (tri)