Kuliah Umum Prodi Sosiologi “Being Eco-Friendly Students”

Prof. Gottfried Zantke saat mengisi materi
Lingkungan adalah kepedulian bersama. Masalah lingkungan yang saat ini sedang dan terus terjadi bukan hanya tanggungjawab generasi kedepan, tetapi juga tanggungjawab generasi sekarang, terutama kita sebagai mahasiswa.
“Jangan katakana saya akan merubah dunia, karena semua orang hanya akan mengatakan hal itu. Take action! (lakukan tindakan!). Dan mulailah dari diri sendiri,” Jelas Prof. Gottfried Zantke Senior Experten Service (Bremen University, Germany) saat memberi nasihat kepada mahasiswa dalam Kuliah Umum Prodi Sosiologi yang berlangsung pada, Rabu, 11 Oktober 2017.
Dalam kesempatan kali ini, Prof. Gottfried Zantke menjelaskan tentang bagaimana menjadi mahasiswa yang ramah lingkungan dan memberikan gambaran tentang bagaimana upaya generasi muda di Jerman dalam menghadapi masalah lingkungan.
Dari pemaparannya, kesadaran masyarakat Jerman secara umum tentang lingkungan sudah tinggi dan sudah sejak lama. Hal tersebut dilakukan dengan edukasi. Misalnya saja apabila berbelanja di Jerman dan menggunakan plastik, akan dikenakan biaya yang mahal. Kita ketahui bersama bahwa butuh 500 tahun lebih agar plastik dapat terurai di tanah.
Tidak hanya dengan edukasi, tetapi Pemerintah Jerman juga mendukung penuh kepedulian tentang lingkungan dengan mengunakan peraturan-peraturan tentang lingkungan dan sistemnya sangat terintegrasi. Misalnya yaitu dengan memberikan denda kepada masyarakat setempat apabila salah dalam memasukkan sampah. Di mana di setiap rumah warga, pasti akan ada 3 jenis tempat sampah. Denda tersebut akan terakumulasi dalam 1 tahun, dan pelanggar harus membayar denda tersebut. Pemerintah Jerman pun sangat mengontrol peraturan ini.
Lebih lanjut Prof. Zantke memaparkan bahwa perbedaan budaya dalam memahami masalah lingkungan di setiap negara berbeda-beda, misalnya di Jerman anak mudanya akan lebih memilih membeli sepeda di bandingkan dengan mobil sebagai kendaraannya. Karena masyarakat Jerman memandang negatif orang yang menggunakan mobil. Mereka menganggap bahwa menggunakan mobil berarti tidak ada tanggungjawab dan tidak memedulikan aspek sosial serta lingkungan. Berbeda dengan di Indonesia, yang mana mobil menunjukkan status sosial tertentu. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa, seharusnya bisa lebih bijak dalam melakukan tindakan guna menyelamatkan lingkungan.
Bertempat di Interactive Center FISHUM, Kuliah Umum Prodi Sosiologi dengan tema “Being Eco-Friendly Students” dibuka dan dimoderatori oleh Ketua Prodi Sosiologi, Achmad Zainal Arifin, M.A., Ph.D. Mahasiwa Sosiologi yang mengiuti kuliah umum ini sangat antusis dan aktif bertanya. (kharolin-tri/FISHUM)