Ratusan Mahasiswa FISHUM Hadiri Kuliah Akbar Tangkal Radikalisme

Memperingati sumpah pemuda yang ke-89, semua Perguruan Tinggi (PT) di DIY mengadakan kuliah akbar (28/10/2017). Aksi kebangsaan Perguruan Tinggi melawan radikalisme ini digelar di Stadion Mandala Krida Yogyakarta dan dihadiri oleh Ribuan guru besar/Profesor, Doktor dan Magister Pimpinan Perguruan Tinggi.

Menurut keterangan dari Fakultas, ada 132 mahasiswa FISHUM UIN Sunan Kalijaga yang tercatatat hadir pada kuliah akbar kali ini. Mereka ikut memenuhi lapangan stadion dengan memakai jas Alamamater. Orasi kebhinekaan yang disampaikan oleh Rektor dari masing-masing kampus ditambah dengan orasi oleh Sri Sultan Hamengkubuwana X membuat Stadion Mandala Krida Sore hari itu bergema dipenuhi oleh semangat pemuda.

Prof. Dr. K.H Yudian Wahyudi, Rektor UIN menegaskan bahwa Kebhinekaan merupakan hal yang sangat penting untuk dijaga. Dalam orasinya, beliau juga menyampaikan bahwa sumpah pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1982 lalu merupakan mukjizat. “Sumpah Pemuda adalah mukjizat yang dipersembahkan oleh pemuda Indonesia,” jelas Rektor UIN di depan ribuan mahasiswa.

Di sisi lain, Dr. Sulistyaningsih, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FISHUM berharap bahwa mahasiswa yang sekaligus sebagai pemuda, ikut serta merawat Kebhinekaan bangsa. “Mahasiswa sebagai salah satu agent of change menjadi garda depan untuk senantiasa menjaga, merawat dan mengimplementasikan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah merawat Keanekaragaman yang dimiliki oleh bangsa ini dengan senantiasa menjaga sikap yang penuh toleran, menjunjung nilai-nilai persatuan dan kesatuan,” ujarnya.

Lalu bagaimanakah pendapat mahasiswa mamaknai kegiatan ini?

Saat dimintai pendapatnya tentang peringatan hari sumpah pemuda dan kuliah akbar kali ini, Abdul Majid mahasiswa FISHUM menjelaskan bahwa mahasiswa memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam mengemban amanah. “Mahasiswa sejatinya memiliki peran ganda yakni sebagai kaum intelektual dan sebagai pemuda. Maka kegiatan semacam ini sangat penting bagi mahasiswa. Karena kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat jiwa nasionalisme di tengah-tengah derasnya arus radikalisme,” jelas mahasiswa asal Sumatera saat dimintai pendapatnya.

Selain Majid, Hendris salah satu mahasiswa Prodi Sosiologi FISHUM UIN Sunan Kalijaga yang ikut menghadiri kuliah akbar ini juga berpendapat bahwa tantangan mahasiswa hari ini semakin berat. “Sumpah pemuda yang ke-89 ini semoga tidak hanya sekedar ucapan selamat di media sosial, tetapi dalam aplikasinya semangat perubahan terutama menjaga dan mengawal NKRI juga sudah semestinya tetap dijaga. Meskipun tentu dengan cara yang berbeda. Sesuai dengan konteks zamannya,” ujar mahasiswa asal Madura saat ditemui disela-sela kuliah akbar (28/10).

Beberapa Perguruan Tinggi yang mengikuti kuliah Akbar ini anatara lain niversitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST), Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Universitas PGRI Yogyakarta (UPY), niversitas Janabadra Yogyakarta (UJB), Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada (UGM), UIN Sunan Kalijaga, serta beberapa Perguruan Tinggi lainnya. (tri)