SEMINAR SERIES #3: Prof. Gottfried Zantke, Ajak Mahasiswa Libatkan Diri Dalam Pembangunan Sosial

Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, mengadakan seminar series “Sociocultural Framework for Urban Development: Theories and Practices ke tiga, Jumat, 13 Oktober 2017. Bertempat di Interactive Center (IC) seminar ketiga yang membahas tentang pembangunan yang terjadi di HafenCity Hamburg ini bertujuan untuk mempelajari lebih dalam terkait Urban Development (Pembangunan Wilayah Perkotaan).

Diisi oleh Prof. Gottfried Zantke, Senior Experten Service dari Universitas Bremen, Jerman dan moderatori oleh Ketua Program Studi Sosiologi Achmad Zainal Arifin, M.A., Ph.D., serta Dosen Prodi Sosiologi Achmad Uzair, S.IP., M.A, Ph.D. Dalam acara ini hadir pula Wakil Dekan III Kemahasiswaan FISHUM Dr. Sulistyaningsih, M.Si, Dosen Prodi Sosiologi Drs. H. Masdjuri, M.Si. dan Dr. Napsiah, S.Sos., M.Si. serta Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Dra. Marfuah Sri Sanityastuti, M.Si.

Hamburg merupakan kota pelabuhan terbesar di Jerman dan kota tersibuk ke-2 di benua Eropa. Letaknya berada di tepi Sungai Elbe dan merupakan kota yang memiliki daya tarik sanggat tinggi (atraktif). Pengembangan wilayah urban di Hamburg berlangsung secara menyeluruh, salah satunya yaitu di daerah HafenCity, dimana HafenCity merupakan wilayah Hamburg yang letaknya paling dekat dengan pelabuhan.

Dalam proses pengembangan wilayah urban di HafenCity, gudang-gudang tua di area pelabuhan digantikan menjadi perumahan, tempat-tempat perkantoran, hotel-hotel, tempat wisata, tempat hiburan, pertokoan, dibangun pula public space (ruang publik), serta bangunan-bangunan bersejarah yang ada tetap dipertahankan. Menariknya pembangunan-pembangunan tersebut tidak membutuhkan lahan yang banyak, karena perencanaan pembangunan di kota ini direncanakan dengan baik. Perkembangan kota di Hamburg juga diklaim sebagai pembangunan kota yang paling berhasil.

Prof. Zantke memaparkan bahwasannya, pada setiap pembangunan di Jerman, pemerintah akan merencanakan dengan detail rencana pembangunan tersebut. Bahkan informasi tentang perencanaan tersebut dibuka untuk publik. Sehingga publik akan tahu bagaimana perkembangan atau bagaimana rencana pembangunan yang akan terjadi.

Pembangunan di kota Jerman yang dilakukan pemerintah juga mengajak partisipasi dari masyarakat. Karena di negara ini, partisipasi masyarakat merupakan suatu keharusan. Misalnya saja pada tahun 1999 saat pembangunan wilayah kota dan pelabuhan di Hamburg, dinas tata kota setempat mengajak partisipasi masyarakat dengan membuat perlombaan tata kota Hamburg. Salah satu fungsi partisipasi masyarakat tersebut yaitu untuk menumbuhkan rasa kepemilikan, sehingga masyarakat bersama-sama akan merasa memiliki kota Hamburg, akan menjaganya, misalnya menjaga kebersihan kota, dan lain sebagainya.

Lebih lanjut, P rof. Zantke menjelaskan, bahwasannya dengan adanya pertumbuhan pelabuhan, kota-kota yang ada di sekitarnya juga akan turut berkembang. Terkait dengan hal tersebut, posisi Indonesia sangat potensial untuk dibangun pelabuhan-pelabuhan. Karena seluruh wilayahnya berbatasan langsung dengan lautan. Sehingga, hal yang perlu diketahui ialah bahwa perkembangan yang terjadi tidak hanya penting di bidang ekonomi saja, tetapi juga penting di bidang sosial dan budaya. “Stop mengeluh, mumpung masih muda, lakukan sesuatu, ciptakanlah perubahan sosial dan terlibatlah dalam pembangunan,” ujar Prof. Zantke dalam pesan penutupnya. (kharolin-Tri/FISHUM)