ComTC dan RRI adakan Diskusi Publik di Hari Radio Ke-73

Radio Republik Indonesia (RRI) mengadakan diskusi dalam rangka (18/09/2018). Diskusi dengan tema Penguatan Netralitas dan Independensi Radio Republik Indonesia Sebagai Lembaga Penyiaran Publik berlangsung di Interactive Center (IC) Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Bekerja sama dengan ComTC (Center of Communication Studies and Training), diskusi ini terlihat menarik, apalagi didesain menjadi diskusi interaktif yang mengajak langsung pendengar Radio RRI serta peserta diskusi untuk ikut berartisipasi.

Bono Setyo, M.Si selaku ketua ComTC menjelaskan bahwa desain diskusi ini sengaja dilakukan untuk mengajak partisipasi aktif pendengar dan peserta diskusi. “Kami punya desain talkshow dg RRI yang seperti ini. Bayangan saya seperti ILC di Tv One tapi ini radio. Saya raya kepala radio pasti setuju,” jelasnya. Beliau juga menjelaskan bahwa diskusi kali Publik kali ini bertujuan untuk refleksi Hari Radio ke-73 serta sebagai media sosialisasi dan internalisasi program siaran.

Sementara itu, Kepala RRI Yogyakarta Drs. Salman menaggapi positif kerjasama ini. “Saya sangat setuju. Ini lembaga penyiaran publik milik kita. Khusus RRI ini milik masyarakat. Sekarang kita sudah menbangun pemancar di Gunung Kidul. Kedepan tidak hanya suara, RRI juga punya radio visual,” jelas Kepala RRI dalam sambutannya.

Sebagai Narasumber, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga Dr. Mochamad Sodik S.Sos,. M.Si menjelaskan bagaimana peran media dalam mengawal demokrasi. “RRI tidak lepas dari kepentingan publik. Maka ada tiga etika publik yang harus diperhatikan. Yakni tujuan, sarana dan tindakan. RRI menjadi bagian penting dalam hal ini. Maka komitmen ini yang harus dijaga. RRI harus mampu menjadi semacam model di dalam ruang-ruang publik. Saya rasa publik akan merasa bahagia dengan layanan yang semakin berkualitas,” tuturnya.

Narasumber lain yakni Drs. Siantari Rihartono, M.Si Kaprodi Ilmu Komunikasi FISHUM menjelaskan bahwa RRI sebagai media yang dibiayai oleh negara memang memiliki tantangan, terutama dalam hal independensi. “Apakah RRI masih Independen betul?. Inilah yang harus ditingkatkan. Lebih fokus kepada kepentingan publik, jangan sampai terjebak dan ingin menyaingi radio komersial. Apalagi ini tahun politik. Di samping independen, satu hal yang diharapkan oleh RRI ialah tidak komersial. Independen, netralitas dan tidak komersial,” jelasnya.

Muzayin Nazaruddin, S.Sos., M.A Dosen Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Budaya UII menjelaskan terkait dengan independensi Radio di tengah-tengah perkembangan teknologi informasi.

“Semakin hari semakin banyak media yang terjun ke ranah politik maka semakin susah untuk independen. Di siniliah RRI memiliki kesempatan besar untuk menyajikan bahan mewah itu tadi yang dibituhkan masyarakat” katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa RRI perlu mengevaluasi diri. Dalam hal ini meningkatkan SDM yakni reporter yang tidak memiliki kepentingan dengan pihak manapun. Terutama dengan partai politik. Meskipun beberapa tantangan yang harus dihadapi ialah RRI sebagai lembaga yang didanai oleh pemerintah. Yakni staff yang terikat dan menjadi PNS. “Harus berangkat dari komitmen Pimpinan RRI. Komintem ini bukan hanya political komitmen, tetapi juga pada anggarannya. Merumuskan dan aturan kode etik jurnalistik khusus untuk pemilu ini,” imbuhnya lagi.

Sebagai Mahasiswa, Ulin Nuha Ahmad (Ketua DEMA FISHUM) juga sepakat dengan hal ini. Tetapi ada beberapa harapan yang ia sampaikan. Sebagai media yang dibiayai oleh negara, RRI tetap harus berimbang terutama dalam memberitakan progres pemerintahan. “Tidak hanya yang baik saja yang ditonjolkan, tetapi yang kurang-kurang dan belum selesai dari kinerja pemerintah juga perlu disampaikan untuk masyarakat,” katanya.

Diskusi Publik kali ini juga diisi oleh Komisioner KPID DIY Agnes Dwi Rusjiyati, Jurnalis Voa yakni Nurhadi dan Drs. Sihono HT sebagai Ketua PWI DIY. Terlihat hadir dalam diskusi publik kali ini Dr. Erika Setyanti Kusumaputri, S.Psi., M.Si. Wakil Dekan I Bidang Akademik, Wakil Dekan II Bidang administrasi Dr. Sabarudin, dan Dr. Sulistyaningsih S.Sos., M.Si Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan. Hadir pula Kaprodi Sosiologi Achmad Zainal Arifin, M.A., Ph.D. Diskusi Publik kali ini disiarkan langsung melalui siaran Radio RRI Pro 1 FM 91.1 Mhz. (tri)