Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga usai menggelar Workshop bertajuk “How to Produce Faculty and Study Program Company Profile Video” pada Selasa (25/5) siang melalui platform Zoom Meeting dan Live YouTube. Pada workshop kali ini, FISHUM menghadirkan salah seorang sutradara sekaligus pegiat film dokumenter yakni Loeloe Hendra.

Loeloe mengawali pemaparannya dengan menampilkan cuplikan iklan komersial dari sebuah perusahaan luar negeri. Menurutnya, ide atau gagasan merupakan poin yang paling utama dalam menciptakan suatu karya. Ia juga mengungkapkan bahwa kemajuan teknologi telah mempermudah semua orang, dan dalam hal ini ide kreatiflah yang membedakannya. 

“Ketika semua orang bisa mengakses dan memproduksi sebuah video,  apa yang membedakan produksi video satu dengan lainnya? Yang membedakan tentunya adalah ide kreatif dan bagaimana cara mengemasnya menjadi sebuah sajian video yang menarik dan benar-benar memiliki kualitas yang optimal,” ungkapnya.

Meski begitu, Loeloe juga menuturkan bahwa proses kreatif pun memiliki batasan. Ia mengaitkan hal tersebut dengan kemampuan audience menerima pesan dari video yang disampaikan. Lebih lanjut, kaitannya dengan proses produksi company profile video, Loeloe menerangkan beberapa tahap yang perlu dilalui yakni memahami perusahaan, brainstorming, mencari referensi, storyline, storyboard, shooting preparation, dan siap shooting.

Tak hanya itu, Loeloe juga mengungkapkan bahwa dalam proses kreatif perlu adanya tema yang nantinya menjadi benang merah yang akan memengaruhi audio visual dari video yang dihasilkan. Tema ini serupa dengan hal-hal yang ingin ditonjolkan kepada audience. Namun perlu diperhatikan bahwa tema ini pun harus disesuaikan dengan target audience yang dituju, sebab sebagus apapun proses kreatif yang dirancang akan percuma jika tidak sampai pada target yang ingin disasar. (Natasyha/Tim Kreatif)