Seminar Series, Ketahanan Keluarga Indonesia : Antara Idealita dan Realita

Dokumentasi Acara
Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta usai menggelarSeminar Series NIAFS bertemakan Ketahanan Keluarga Indonesia: Antara Idealita dan Realita pada Rabu (24/11) pagi. Workshop kali ini dilaksanakan secaraonline melalui platform zoom meeting dengan menghadirkan dua narasumber yaitu Prof. Dr. Euis Sunarti (Guru Besar IPB Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga, Dept IKK-FEMA IPB, Ketua Penggiat Keluarga (GiGa) Indonesia) dan Dr. Jarot Wahyudi (Dosen Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Pengarah NIAFS) yang dimoderatori oleh Dr. Rachmy Diana M.A., Psi (Dosen Prodi Psikologi UIN Sunan Kalijaga dan Ketua NIAFS).
Menurut Lukman Nusa M.I.Kom. selaku panitia seminar series ini, beliau menyampaikan bahwa webinar series ini diselenggarakan berdasarkan pemikiran bahwa keluarga berfungsi sebagai tempat belajar, mengasuh dan bersosialisasi. “Agar keluarga berfungsi dengan baik, untuk mencapai itu diperlukan sebuah lingkungan yang sehat dan untuk mencapai lingkungan yang sehat itu dibutuhkan ketahanan keluarga. Dari ketahanan keluarga ini akan menjadi tolak ukur pencapaian keluarga” jelasnya dalam menyampaikan tujuan acara ini.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora yakni Dr. Mochamad Sodik, S.Sos., M.Si. menyampaikan ucapan rasa senang dan bangga atas terlaksananya kegiatan ini. Beliau juga menegaskan bahwa kekuatan negara, kekuatan komunitas itu dimulai dari kekuatan keluarga. Dengan adanya acara ini beliau berharap untuk terus mendorong setiap keluarga menjadi keluarga yang sehat lahir batin dan memberikan kebermanfaatan lainnya. Diakhir sambutannya beliau membuka acara ini dengan membaca basmalah.
Pada sesi pertama diskusi diisi oleh Prof. Dr. Euis Sunarti (Guru Besar IPB Bidang Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga, Dept IKK-FEMA IPB, Ketua Penggiat Keluarga (GiGa) Indonesia). Beliau menjelaskan terkait idealisasi keluarga Indonesia, bahwa bagaimana keluarga menjadi pondasi dan benteng peradaban bangsa dengan ketahanan fisik, ekonomi, sosial dan psikologis dan diimplementasikan dalam peran, fungsi keluarga dan tugas keluarga ini pada dasarnya diawali dari relasi suami-istri, laki-laki dan perempuan harus memiliki kualitas dan identitas feminisme-maskulin yang sehat sehingga berdampak pada lingkungan yang stabil dan berketahanan.
Narasumber sesi kedua yakni Dr. Jarot Wahyudi (Dosen Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Pengarah NIAFS) Beliau mengangkat tema terkait “Strong Families Capable Communities”: Insights from International and Islamic Models” dimana dalam membangun masyarakat bangsa Indonesia yang mampu, maka harus memiliki fondasi keluarga yang kuat. Dalam pemaparan selanjutnya beliau menyampaikan bahwa di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta terdapat lembaga di bidang membangun ketahanan keluarga diantaranya ada NIAFS yang bergerk di bidang family studies/family planning. Kemudian beliau menyampaikan terkait model ketahanan keluarga dari Islamic perspective dengan juga mengutip salah satu hadits Rasulullah SAW bahwa “Sebaik-baiknya manusia ialah yang paling baik pada keluarganya”. (khoerunisa/tim kreatif)