Kolaborasi HMPS Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora: Ciptakan Semangat Dalam Keberagaman

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora kali ini megadakan kegiatan bersama bertempat di Iteractive Center FISHUM UIN Sunan Kalijaga. Acara ini berlangsung pada Hari Senin, Tanggal 18/04/2022.

Turut hadir dalam kegiatan Kolaborasi HMPS Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Dr. Mochamad Sodik, S.Sos., M.Si. Dosen Sosiologi Agama, M. Yaser Arafat, M.A. Seknas Jaringan Gusdurian, Ibu Siti Muawarah, serta Mahasiswa FISHUM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

M Iqbal Ketua Penyelanggara dalam sambutannya menyampaikan beberapa hal, Ramadhan sebagai sebuah bulan yang memiliki posisi tersendiri dihati umat Muslim sudah seharusnya menjadi momentum untuk meningkatkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam bingkai moderasi untuk mempertahankan keberagaman sebagai sebuah rahmat dan bukan sebagai alasan untuk memecah-belah.

Dalam sambutan perwakilan HMPS, Zidan al Fadlu menegaskan Sebagaimana yang pernah dinyatakan oleh Karen Amstrong dalam bukunya yang berjudul “Sejarah Tuhan”, kehidupan agama tidak bisa lepas dari dari dua kesadaran, yaitu kesadaran spiritual dan kesadaran rasional. Menurut Karen dua kesadaran inilah yang menjadi titik tolak pemeluk agama dalam mengaktualisasikan keberagamaannya dalam kehidupan masyarakat. Sebagai sebuah lembaga kemahasiswaan yang memiliki peran secara eksekutif agaknya menjadi perlu bagi kami HMPS Psikologi, Sosiologi dan Ilmu Komunikasi untuk mendiskusikan hal tersebut dalam momentum Ramadhan kali ini. Ujar Zidan Selaku Ketua HMPS Sosiologi

“Sebagai sebuah sikap dalam melihat fenomena tersebut nilai-nilai moderasi menjadi sangat penting untuk senantiasa ditanamkan kedalam putra-putri bangsa sebagai ikhtiar untuk terus menjadikan Indonesia yang satu dalam berbagai perbedaan. Moderasi Beragama merupakan sarana alternatif sebagai jalan keluar dalam menepis berbagai hal yang barusaha merusak kerukunan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Dalam bulan Ramadhan kali ini di seminar sore yang mejelang malam mari kita tanamkan bahwa keberagaman sangtlah peting apalagi sesama agama di masa kini yang sudah mendigital,” tutur Dekan FISHUM.

Siti Munawaroh selaku Seknas Jaringan Gusdurian, Keberagaman perlu diterapkan dan dijaga dengan baik apalagi Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki ragam suku bangsa, budaya, bahasa, ras dan agama. Hal ini sangat cocok dikaitkan dengan Sembilan (9) Nilai utama Gusdur; Ketauhidan, Kemausiaan, Keadilan, Kesetaraan, Pembebasan, Kesederhanaan, Persaudaraan, Kesatriaan, dan Kearifan Tradisi. Jika kita telisik Indonesia ada itu ada karena keberagaman. Tidak hanya itu Dosen Sosiologi Agama, M. Yaser Arafat juga menegaskan bahwa dimulainya keberagaman dari peninggalan kebudayaan, tanpa sebuah peinggalan kita belum tentu bisa meghargai keberagaman. Jika kita bericara keberagaman kita harus pelajari kebudayaan tersebut, sebab suatu perwujudan kebudyaan lahir secara langsung.

Kegiatan ditutup dengan tanya jawab, pemberian kenang-kenangan dan foto bersama yang dilakukan oleh Zidan al Fadlu (Ketua HMPS Sosiologi), dengan Siti Muawaroh (Seknas Jaringan Gusdurian), dan M. Yaser Arafat (Dosen Sosiologi Agama) di ruang Interctive Center Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora. (HMPS)