Kunjungan UIN Riau, IAIN Parepare dan IAIN Manado

Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga menerima kunjungan dari 3 Perguruan Tinggi Islam (13/12/2018). Kunjungan yang berlangsung di ruang 201 lantai 2 FISHUM kali ini dihadiri langsung oleh Dr. Mochamad Sodik S.Sos., M.Si., Dekan FISHUM, WD I Bidang Akademik Dr. Erika Setyanti Kusumaputri, S.Psi., M.Si. Wakil Dekan II Dr. Sabarudin, M.Si., Bidang Administrasi dan Dr. Sulistyaningsih S.Sos., M.Si., Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

Kunjungan kali ini juga dihadiri langsung oleh Dra. Budhi Susilowati selaku Kepala Bagian Tata Usaha FISHUM. Sementara itu, Dr. Yani Tri Wijayanti, S.Sos, M.Si selaku Sekertaris Program Studi Ilmu Komunikasi juga turut hadir sekaligus menjadi moderator dalam kunjungan kali ini. Terlihat hadir pula Drs. Siantari Rihartono, M.Si., Kaprodi Ilmu Komunikasi. Tiga Perguruan Tinggi yang melakukan kunjungan ke FISHUM ialah Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, IAIN Parepare dan IAIN Manado.

Hadir juga dalam kunjungan kali ini, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Parepare Dr. Firman beserta jajarannya. LPM IAIN Manado, yang diwakili oleh Dr. Husni Idris, M.Pd yang juga akan menjadi salah satu Tim Asesor BAN-PT Akreditasi Perguruan Tinggi sebagai observer (14/12/2018). Serta jajaran dari UIN Sultan Syarif Kasim Riau.

“Forum seperti ini adalah forum silaturahim dam berbagi ilmu,” tutur Dekan FISHUM. Forum kemudian dilanjutkan sebagai forum berbagi pengalaman proses akreditasi. Apalagi, Prodi Ilmu Komunikasi FISHUM baru saja mendapat Akreditasi A. “Alhamdulillah Ikom bisa memperoleh akreditasi,” imbuhnya.

Dekan FISHUM kemudian menjelaskan terkait dengan dukungan dari banyak elemen khususnya mahasiswa, Alumni, Tendik, Prodi dan Fakultas yang ikut berpartisipasi mewujudkan Akreditasi setiap Prodi. Selain itu, juga kehadiran LPPM sebagai lembaga riset. Maka menjadi penting untuk melakukan kolaborasi dengan LPPM UIN Sunan Kalijaga.

Dr. Erika Setyanti Kusumaputri, S.Psi., M.Si. juga menjelaskan bahwa Proses Akreditasi tidak bisa terlepas dari peran LPPM. Selain itu, menurutnya dalam proses akreditasi, Fakultas juga harus melakukan proses controling. “Di Fakultas ada penjaminan mutu prodi. Itulah yang banyak membantu ketika persiapan data-data. Antara data Fakultas dan prodi harus singkron,” jelasnya. Beliau juga menganjurkan untuk tidak memanipulasi data apapun dalam proses Akreditasi.

Akreditasi juga dilihat dari Visi-Misi Fakultas. Sejauh mana Visi-Misi bisa diterapkan. Kemudian yang tidak kalah penting ialah penggunaan teknologi saat mempresentasikan borang kepada tim assesor. Sehingga mempermudah presentator untuk menjelaskan borang. Menurut WD I, proses akreditasi tidak bisa dikerjakan sendiri. “Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kita harus bekerja secara tim,” imbuhnya lagi. (tri)