FISHUM Akan Gelar Konferensi Internasional Tahun 2024

Dokumentasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga akan mengadakan konferensi internasional pada tahun 2024. Konferensi ini meneruskan 4 konferensi sebelumnya yakni Annual International Conference on Social Science and Humanities (AICOSH) yang telah terselenggara dari tahun 2019, 2020, 2021, dan 2022. Agenda pertama untuk mempersiapkan acara, panitia menngadakan Workshop on Preparation for Annual International Conference on Social Science and Humanities 2024, Selasa, 25 Juli 2023.
Berlangsung di Conference Room Lantai 1 FISHUM UIN Sunan Kalijaga, workshop kali ini juga dihadiri oleh Dr. Mochamad Sodik, S.Sos., M.Si. selaku Dekan FISHUM. Dalam sambutannya beliau menjelaskan bahwa acara konferensi internasional ini sudah dilakukan sejak 2019. “Kita harus memberikan yang terbaik untuk UIN. Ini terus kita pertahankan karena acara ini merupakan bentuk dari pengembangan intelektualisme di Perguruan Tinggi. Kami berharap, AICOSH tahun depan bisa berkolaborasi dengan agenda bidang III yakni international YouthCamp, seperti yang dilakukan pada tahun 2019,” tuturnya. Beliau memberikan masukan bahwa tahun depan, acara konferensi internasional bisa dibuat dalam rangkaian acara seperti pekan ilmiah.
Dr. Sulistyaningsih, S.Sos., M.Si. Wakil Dekan Bidang Akademik juga memberikan sambutan dalam forum ini. Beliau menjelaskan bahwa memang tahun 2023 ini AICOSH tidak diselenggarakan dan akan diselenggarakan tahun depan. Sehingga nama Annual akan berubah menjadi Biennial atau 2 tahunan. “Fakultas tentu mendukung penuh penyelenggaran konferensi internasional ini. AICOSH menjadi salah satu agenda akademik skala internasional yang perlu tetap dilaksanakan,” jelasnya.
Fajar Iqbal, M.Si. Dosen Prodi Ilmu Komunikasi selaku Ketua AICOSH 2019 menjelaskan bahwa pada tahun 2019, AICOSH dan YouthCamp menjadi satu rangkaian. “Secara pendanaan waktu itu masih gamblang, karena teman-teman tendik yang menyiapkan anggaran juga masih meraba-raba. Sekarang lebih gamblang soal anggaran, kita harus menggandeng kampus di beberapa luar negeri, saat itu berkolaborasi dengan kampus di Malaysia, Thailand, Turkey, dan lainnya. Itu perlu disiapkan secara institusional bukan hanya sekedar personaly. Akan lebih bagus kita menelusur jejaring dari universitas. Saat itu belum pandemi, dan seluruh rangkaian acara dilaksanakan secara offline,” jelasnya.
Menambahkan hal tersebut, Syaiful Fakhri, M.Psi. dosen Prodi Psikologi Ketua AICOSH 2021 menjelaskan bahwa ada beberapa dinamika yang ternyata juga perlu disikapi. “Di 2021, kita mau beranjak ke scopus dengan waktu yang sangat singkat. Saat itu persiapan pelaksanaanya juga kurang. Kendala utama yakni publisher, karena saat itu Atlantis Press sudah banyak perubahan. Kemudian dibantu oleh Pak Rama mencoba menembus ke Cite Press,” imbuhnya. Beliau juga menambahkan masukan bahwa saat itu hampir acara mulai, namun kontrak dengan publisher itu belum ada. Hal ini yang perlu disikapi oleh acara yang akan datang.
Lukman Nusa, M.I.Kom., Dosen Prodi Ilmu Komunikasi selaku Ketua AICOSH 2022 juga menjelaskan bahwa dari tahun ke tahun penyelenggaraan AICOSH ada lebih dan kurangnya yang bisa diapresiasi dan dievaluasi. “Bagaimana menggerakan semua dosen dari semua prodi untuk ikut terlibat. Pada tahun 2022 memang ini menjadi masalah tersendiri, sehingga pada saat itu kami melibatkan ketua asosiasi untuk menjadi moderator. Mungkin tahun 2024, disamping menggaet kolaborasi berbagai perguruan tinggi, kolaborasi internal juga menjadi penting. Tahun 2022, kegiatan juga luar biasa padat, sehingga pada penyelenggaraan panitianya membagi fokus. Hal ini yang akhirnya diputuskan oleh fakultas bahwa acara annual yang dilakukan setiap tahun menjadi biennial atau dua tahun sekali,” jelasnya.
Memberikan beberapa catatan, Achmad Zainal Arifin, M.A., Ph.D. Dosen Prodi Sosiologi yang juga dalam rangkaian AICOSH mengurus publikasi menjelaskan bahwa beberapa tahun terakhir kita terkendala dengan website. “Memang kemarin salah satu yang terasa, persyaratannya menjadi lebih ketat. Dulu dengan Atlantis kita komunikasi langsung dengan CEO nya saat dengan Pak Rama tahun 2019. Karena sudah dibawah Springer, maka peraturan menjadi cukup ketat. Salah satu yang perlu diperhatikan yakni continouitas website. Memang alamat website menjadi penting. Maka website perlu dipastikan terlebih dahulu.
Ahmad Norma Permata, S.Ag., M.A., Ph.D. Dosen Prodi Sosiologi menambahkan kaitannya dengan publikasi. “Saya kira perlu di screening sejak dari peserta. Bisa kita buat menjadi beberapa layer, layer pertama bisa publish ke scopus. BICOSH ini jika output-nya scopus akan berbeda. Kedua, salah satu jenis publikasi yakni special edition dari jurnal yang sudah terindeks scopus,” jelasnya. Beliau juga menyarankan apabila diperlukan bisa dicoba kolaborasi dengan BRIN juga karena menurut data mereka punya 12.000 peneliti.
Terlihat hadir dalam acara ini Dr. Yani Tri Wijayanti, M.Si. Wakil Dekan Bidang Administrasi, Perencanaan dan Keuangan, Enny Iroh Hayati, SE., M.S.I.selakuKepala Bagian Tata Usaha FISHUM, PSMP, PSMF, dan Tendik. Tahun 2024, B.J. Sujibto, S.Sos., M.A. Dosen Prodi Sosiologi akan menjadi ketua dalam acara konferensi internasional. Ia juga berharap bahwa acara akan berlangsung dengan baik dengan mempertimbangkan berbagai masukan dari panitia sebelumnya. (tri-)