Cerita Muhammad Fakhri dan Arya Putra Menjadi Finalis Duta Kampus 2021 FISHUM UIN Sunan Kalijaga

Muhammad Fakhri Avaqo mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi dan Arya Putra Bagaskara Mahasiswa Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga berhasil menjadi finalis Duta Kampus UIN Sunan Kalijaga Tahun 2021. Acara ini sudah berlangsung sejak tanggal 25 September, dan puncak acaranya yakni Grand Final dilakukan pada 09 Oktober 2021. Pemilihan duta kampus berlangsung di Convetion Hall UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Muhammad Fakhri Avaqo mahasiswa asal Banyuraden, Gamping, Kabupaten Sleman menceritakan pengalamannya mengikuti ajang ini. “Karena sebelumnya saya belum memiliki pengalaman dan bekal apapun mengenai dunia kedutaan, sebenarnya awalnya saya hanya iseng mencoba-coba ikut serta dalam kegiatan pemilihan duta kampus ini, target saya dikompetisi ini pada awalnya hanyalah menarget diri saya untuk sampai ke tahap seleksi wawancara saja, dan berfikir hanya mencari pengalaman dulu di tahap wawancara dengan harapan tahun berikutnya saya baru benar-benar berniat dalam ajang pemilihan ini,” jelasnya.

Namun ternyata, menurutnya rencana Allah berbeda. Ia malah sudah diberikan kesempatan lebih dulu untuk menjadi finalis duta kampus tahun ini dan tidak perlu menunggu tahun berikutnya. Dari situ, Ia memutuskan untuk bertekad dan berusaha sebaik yang saya bisa pada kompetisi ini. “Alhamdulillah saya berhasil meraih juara harapan 2 pada kompetisi ini walaupun dengan segala keterbatasan pengalaman yang saya punya,” imbunya.

Kesulitan dan tantangan yang paling berat bagi Fakhri adalah dalam pengaturan waktu. Karena setiap harinya saat sepulang karantina, badan akan terasa sangat lelah sehingga tidak jarang juga membuat diri langsung ketiduran. Hal ini tentunya membuat situasi menjadi lebih sulit mengingat seharusnya banyak sekali hal yg harus disiapkan untuk karantina hari berikutnya dan banyak juga tugas-tugas selama karantina yang harus dikerjakan.

Segala tantangan mampu dilewatinya. Ia mengaku motivasi mengikuti ajang pemilihan duta kampus UIN Sunan kalijaga yang paling utama yaitu ingin membuat kedua orang tuanya bangga. “Selain itu, saya juga ingin menambah pengalaman yang saya miliki dan berusaha mengembangkan potensi yang ada dalam diri saya. Motivasi saya yang terakhir yaitu saya ingin belajar menjadi role model yang baik bagi semua orang, karna tentunya saat jika saya menjadi seorang duta, saya akan dipaksa untuk terus menerus memiliki karakter yang baik dan positif,” jelasnya lagi.

Sementara itu, Arya Putra Bagaskara mahasiswa asal Depok, Jawa Barat menjelaskan bahwa awalnya mengetahui informasi ini melalui akun instagram duta kampus. “Lalu muncul keinginan untuk mengikutimya. tetapi tidak menyangka sampai lolos ke babak 10 besar dan mendapatkan juara harapan,” jelasnya.

Saat ditanya mengenai kesulitan, Arya menjelaskan bahwa kesulitan yang ia alami ialah kepada menyeseuaikan diri sendiri saat mengikuti kegiatannya, karena untuk menjadi duta juga harus menunjukan attitude yang baik. “Padahal diri saya sendiri lebih sering mengekspresikan apa yang ada di dalam pikiran saya,” jelasnya.

Motivasi yang Arya miliki ialah ingin menguji sejauh mana kemampuannya berkembang. Ia juga berharap, ajang ini menjadi ladang tidak hanya menambah pengalaman tetapi juga berbagi pengalaman. “Untuk mengikuti kegiatan usahakan untuk tidak banyak berpikir tentang "aduh aku gak bisa" atau insecure duluan. karena pikiran-pikiran yang berlebihan dan insecure tidak akan membawamu kemana-kemana. jadi ikuti selagi bisa dan pikirkan bahwa kamu harus memberikan yang terbaik di setiap kegiatan. lawan insecure dan beri yang terbaik,” pesannya. (tri)