Kembangkan Isu Creative Movement dan Digital Humanities, FISHUM Gelar Seminar Digipreneur : Praktik Digital Kreatif di Indonesia

Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga baru saja menggelar Seminar Digipreneur : Praktik Digital Kreatif di Indonesia pada Rabu (10/11) siang. Dengan mengundang Arief Budiman, S.Sn. (Praktisi Digipreneur) dan Dr. Diah Ajeng Purwani, S.Sos., M.Si. (Sekprodi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga) sebagai narasumber, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan terkait isu-isu creative movement dan digital humanities khususnya di masyarakat muslim. Kegiatan seminar dilaksanakan secara daring dan disiarkan langsung dari Interactive Studio FISHUM melalui platform Zoom Meeting. Kegiatan ini dihadiri oleh para dosen dan mahasiswa FISHUM.

Dr. Mohamad Sodik, S.Sos., M.Si., dalam sambutannya menyebutkan bahwa acara ini merupakan wujud dari integrasi dan interkoneksi keilmuan yang kelak akan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. Nilai core values UIN juga ditekankan beliau melalui acara ini. “Kami terus melakukan continuous improvement dalam melakukan asah, asih, dan asuh,” timpalnya.

Acara selanjutnya adalah pemaparan materi dari narasumber pertama, Arief Budiman, S.Sn. Dalam paparannya, ia menekankan bahwa sebuah keotentikan brand harus dibangun sejak awal kemunculan brand tersebut. “Ketika awal membentuk brand, maka sertakan otentisitas yang memiliki sebuah core values yang tidak dapat diduplikasi oleh brand lain,” tekannya. Pada kesempatan ini, iajuga menyampaikan bagaimana membangun sebuah otentisitas brand yang dijual. “Otentisitas itu tidak kalah penting bagi calon costumer ketika menentukan alasan pemilihan brand,” jelasnya. Di akhir pemaparannya, iamenyebutkan bahwa inovasi, kreativitas, dan kolaborasi merupakan panglima bagi para pelaku digipreneur dalam membangun ekosistem sebuah brand.

Materi selanjutnya dipaparkan oleh Dr. Diah Ajeng Purwani, S.Sos., M.Si. sebagai narasumber kedua. Iamenyebutkan bahwa religiusitas mempengaruhi kesuksesan pengusaha terutama pengusaha wanita muslim pengguna kanal digital. Selain itu, Dr. Diah Ajeng juga menegaskan bahwa personal branding harus melekat pada diri seorang digipreneurs untuk membedakan dan menjual pesan yang dibawakannya. “Sell yourself before you sell your product,” tegasnya. Kegiatan seminar diakhiri dengan sesi tanya jawab oleh para peserta. (nabila-tim kreatif)