SPAK dan Spirit Kartini

Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Jogja
Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) telah sukses dalam menggelar dua acara besar. Acara yang pertama adalah seminar yang digelar di Convention Hall Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga pada hari Rabu, 20 April 2016. Acara kedua digelar pada keesokan harinya. Yaitu pada hari Kamis, 21 April 2016.
Seminar di Convention Hall Universitas Islam Yogyakarta yang bertemakan “Kartini Sebagai Spirit Gerakan Perempuan Anti Korupsi” dihadiri oleh kurang lebih 300 peserta seminar. Antusias peserta pun membeludak, karena selain tema seminar yang menarikpembicara yang dihadirkan juga berkompeten. Pembicara pada acara tersebut antara lain Alissa Wahid (Aktivis Perempuan), Hafdzil Alim (Dosen Ilmu Hukum UIN SUKA), serta Dra. Siwi Iriyanti (Staf Ahli Bidang Keuangan Pemda Gunungkidul).
Mengingat perempuan sebagai bagian dari sebuah perubahan, penamaan karakter yang baik terutama perempuan perlu dilakukan. Semangat Kartini yang diususng SPAK juga bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat Kartini yang sesungguhnya. Semangat untuk menyadarkan perempuan akan pentingnya peran diri sebagai perempuan. Apalgi di era sekarang, yang tentunya arus Globalisasi dan internalisasi budaya dari luar sangat sulit untuk dibendung. Terutama budaya konsumtif yang cenderung menyerang kaun perempuan. Dan tentunya budaya konsumtif akan menjadikan seorang perempuan itu sendiri cenderung berperilaku eksploitasi terhadap sumber daya alam yang ada.
Jiwa revolusioner yang dimiliki sosok Kartini inilah yang ingin dilahirkan kembali oleh gerakan SPAK terutama SPAK Jogja. Khususnya diranah pencegahan terhadap korupsi. Karena seperti yang kita ketahui bahwa korupsi sudah barang tentu merugikan bagi seluruh lapisan masyarakat. Terutama masyarakat kelas bawah.
Selain acara tersebut, acara yang kedua juga tidak kalah menarik. Gerakan SPAK Jogja mengumpulkan seratus orang relawan berasal dari semua kalangan untuk membagikan mini notes, pin, serta sticker ke lima titik Kota Jogja. Antara lain: Tugu, UGM, UNY, UIN, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI UIN SUKA). Acara yang bekerja sama dengan Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora ini, berakhir di 0Km Kota Jogja dengan tanda tangan di sebuah kain putih dari masyarakat sebagai tanda pentingnya kesadaran untuk mencegah korupsi.