Lakukan Pendampingan Keagamaan, FISHUM Adakan Pelatihan Pembinaan Karakter Mahasiswa

Sesi Pendampingan Keagamaan Mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) UIN Sunan Kalijaga baru saja mengadakan kegiatan Pendampingan Keagamaan yang bertajuk “Menjadi Pribadi Rahmatan Lil Alamin yang Cerdas Intelektual, Sosio-Emosional, dan Spiritual,” pada Selasa (22/06) pagi. Kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 200 mahasiswa FISHUM angkatan 2020 dan Tim Pendampingan Keagamaan. Hadir sebagai narasumber, Bapak Erik Hadi Saputra, S. Kom., M. Eng. (Dosen Universitas Amikom Yogyakarta, Trainer/Motivator Nasional).
Dr. Yayan Suryana, M. Ag., selaku ketua panitia menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membangun karakter mahasiswa. Beliau berharap, diadakannya kegiatan ini mampu memberikan motivasi bagi mahasiswa untuk memiliki karakter yang baik.
Sambutan selanjutnya sekaligus membuka rangkaian kegiatan Pelatihan Pembinaan Karakter Mahasiswa, disampaikan oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Dr. Mochammad Sodik, S. Sos., M. Si. Dalam sambutannya, beliau menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan forum yang baik untuk menyebarkan virus kebajikan dalam membangun karakter diri. “Dengan karakter yang kuat, kita insyaallah dapat menjadi manusia yang berguna, membuwana yang bermakna, dan membumi yang migunani,” tuturnya.
Kebanggaan juga disampaikan oleh Dr. Badrun, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Beliau menjelaskan bahwa pelatihan ini sangat penting bagi mahasiswa dan diharapkan menjadi bekal bagi mahasiswa kedepannya. Beliau juga berterimakasih kepada narasumber, moderator serta panitia yang telah menyukseskan acara ini. Pelatihan Keagamaan dilaksanakan secara online dan disiarkan langsung dari Studio FISHUM melalui platform Zoom Meeting.
Dimoderatori oleh Ui Ardaninggar Luhtitianti, M.A. selaku Dosen Prodi Sosiologi FISHUM UIN Sunan Kalijaga, acara dilanjut oleh pemaparan materi oleh narasumber. Dalam paparannya, Erik Hadi Saputra, menegaskan bahwa dalam membentuk karakter hal yang dibutuhkan adalah POWER (Positive, Optimist, Willingness, Enthusiasm, dan Refill). Menurut beliau, hasil terbaik dari sesuatu yang positif adalah tidak terhingga. Beliau juga menyampaikan bahwa orang sukses mempunyai nilai-nilai spiritual dalam hidup. “Syukuri apa yang anda miliki, syukuri apa yang anda dapatkan,” pesannya.
Selain itu, beliau menyebutkan bahwa karakter willingness atau keinginan lebih daripada yang diminta adalah implementasi dari karakter Rahmatan Lil Alamin, karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Di akhir sesi, beliau memberikan sebuah analogi mengenai karakter optimis, dimana semakin kuat tekanannya, ketika ia terlepas, maka semakin tinggi ia akan melambung. “Optimisme adalah melihat bahwa ada jalan dibalik semua persoalan,” imbuhnya. (nabila/Tim Kreatif)