Pemilwa 2018 : Ajang Demokrasi Mahasiswa

Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilwa) kembali diselenggarakan (2018). Tepat satu tahun organisasi mahasiswa (Ormawa) yang menjabat periode 2018, tahun ini kembali harus menjalani Re-Organiasasi dengan pergantian pengurus. Re-Organisasi ini menjadi moment penting bagi mahasiswa. Pasalnya, untuk menjadi pengurus Ormawa apalagi ketua, mahasiswa harus melalui sistem Pemilihan Umum (baca : Pemilwa).

Tahun 2018 ini, Pemilwa di UIN Sunan Kalijaga kembali digelar pada bulan Desember 2018. Karena berbenturan dengan beberapa agenda di UIN Sunan Kalijaga, Pemilwa 2018 yang semula dijadwalkan tanggal 14 Desember 2018 diundur tanggal 17 Desember 2018. Informasi dari Panitia KPUM-FISHUM (Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa – Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora), tahun ini, Pemilwa di FISHUM diikuti oleh 2 partai dan juga calon independen.

Tercatat dari Berita Acara KPUM-F tertanggal 11 Desember 2018 dan resmi ditandatangani oleh Ketua KPUM-F, Jam’ul Jawami, Mahasiswa Sosiologi, ada 2 partai yang berkompetisi dalam proses demokrasi tahun ini. PRM (Partai Rakyat Merdeka) dan PKR (Partai Kedaulatan Rakyat). Ada 12 calon yang mendaftar Senat Mahasiswa dari PRM, sedangkan Ketua DEMA-F yang lolos verifikasi ada 2 pasangan calon yakni atas nama Najib Mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Ach. Fawaid Mahasiswa Sosiologi calon dari PRM. Sedangkan atas nama Nerpati Damar Panuluh Mahasiswa Psikologi dan Muhammad Berdy Setyawan mahasiswa Sosiologi dicalonkan dari partai PKR.

Ditingkat Program Studi, proses demokrasi tahun ini juga tidak kalah menarik. Masing-masing partai mengusung calonnya untuk maju menjadi ketua HM-PS. Baik Psikologi, Sosiologi maupun Ilmu Komunikasi. Sehingga ada 2 calon yang nanti akan berkompetisi dalam Pemilwa tahun ini. Terlihat berbeda calon yang diusung oleh PRM untuk HM-PS Psikologi. Atas nama Septiana Ayu Paramita Mahasiswa Psikologi angkatan 2017 terlihat memakai jargon Saatnya Perempuan Memimpin , terlihat perempuan satu-satunya yang ikut berkompetisi tahun ini. Dari calon HM-PS Ilmu Komunikasi juga terlihat berbeda. Tahun ini, calon yang diusung PRM berkompetisi dengan calon independen atas nama Izzuddin Farikhi.

Menanggapi Pemilwa 2018, Dr. Mochamad Sodik S.Sos., M.Si selaku Dekan FISHUM menghimbau kepada mahasiswa untuk menjalani Pemilwa dengan bermartabat. “Mari kita sukseskan Pemilwa yang bermartabat,” tuturnya. Sementara itu, Dr. Sulistyaningsih S.Sos., M.Si selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan yang ikut mengawal jalannya Pemilwa kali ini juga menjelaskan bahwa Pemiliwa menjadi ajang proses demokrasi bagi mahasiswa. Maka, perlu dijalani dengan suka cita dan menjunjung tinggi kejujuran. “Mari kita sukseskan Pemilwa FISHUM 2018. Junjung tinggi kejujuran, kebenaran, keadilan dan sportivitas. Selamat mengikuti Pemilwa dengan penuh suka cita,” tulisnya.

Sebelum Pemilwa berlangsung, beberapa agenda yang diselenggarakan oleh KPUM-FISHUM antara lain ialah kampanye Monologis (12/12/2018) yang sudah berlangsung di Taman FISHUM pukul 13.00 sampai dengan selesai. Kampanye Dialogis yang rencananya dijadwalkan tanggal 14/12/2018. Serta masa tenang sebelum pencoblosan. Seperti tahun lalu, Pemilwa kali ini juga menggunakan E-Voting dengan sistem demokrasi yakni mengajak partisipasi dari semua mahasiswa aktif. Untuk informasi lebih lanjut terkait dengan agenda Pemilwa 2018, bisa diakses di akun Instagram resmi KPUM_FISHUM @kpum_fishum. (tri)