HMPS Psikologi mengadakan diskusi dengan UKM PIK-M Lingkar Seroja

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Psikologi UIN Sunan Kalijaga sukses menggelar kegiatan Ngobrol Psikologi bertajuk “Teman Bikin Sehat atau Sakit Mental?”, Jum’at (24/06/2022).

Agenda ini merupakan hasil kerjasama antara HMPS Psikologi dengan Pendidik Sebaya PIK-M Lingkar Seroja. Serta dihadiri langsung oleh Wakil Dekan III, Bpk Badrun Aleana dan ketua HMPS Psikologi, Najma Fuaida.

Ketua pelaksana acara ini, Rifki Tri Rahmansyah mengucapkan rasa syukur dan terimakasih sudah melancarkan diskusi ini, dan mohon maaf atas kekurangan baik secara tempat maupun ucap-acap saya, mohon maaf sebesar-besarnya, selamat mengikuti serangkaian acara pada pagi hari ini.

Ketua HMPS senada dengan Rifki terimakasih sudah berkenan hadir pada acara hari ini, mari kita berdialog bersama sampai ke akar-akarnya mengenai Psikologi dan juga saya sangat berterimakasih kepada kawan-kawan PIK-M Seroja, semoga kedepannya bisa makin lancar dalam rangka kerjasama, pun mohon maaf atas ketidaknyamanan dalam segi apapun.

Wakil Dekan III, Bpk Badrun Alaena mangatakan bahwa pendidikan bukan cuma pergi ke sekolah dan mendapatkan gelar. Tapi juga soal memperluas pengetahuan dan menyerap ilmu kehidupan. Apalagi dalam acara diskusi kali ini sangat menarik membahas tentang Psikologi khususnya teman itu apa dsb.

"Pertemanan membutuhkan waktu beberapa menit untuk dibuat, beberapa momen untuk dihancurkan, dan bertahun-tahun untuk diperbaiki." ucap beliau sekaligus membuka acara diskusi

Lanjut, dalam acara ini yang dipandu oleh moderator hebat yakni Chika Rizka yang dibuat sedemikian rupa. Salah satunya sebelum memasuki acara inti. Peserta sendiri dibawa berfantasi lebih dahulu mengenai apa maksud dari tema tersebut.

Chika Rizka mengatakan bahwa kita jangan pernah mengabaikan dengan siapa kita berteman karena teman menentukan baik buruknya perilaku kita, pungkasnya kemudian, masuk ke acara diskusi publik bahwa dalam suatu hubungan yang lebih atara individu maupun komunal itu saling simbiosis mutualisme, sebab dalam hubungan pasti ada sisi negative maupun positive. Terkadang kita hanya melihat secara covernya saja tidak melihat secara isinya, seperti perempuan cantik dan laki-laki ganteng. Penampilan itu adalah sopan, bersih dan wangi.

"Sahabat seperti bintang, ia memang tidak selalu terlihat, tapi selalu ada untukmu" pungkas Valentino Rayhan Ganendra.

Selain itu, toxic merupakan hal yang menjudge kepribadian diri kita oleh orang lain, akan tetapi toxic mempunyai takaran sendiri apalagi masuk ke dalam bagian komunal, seperti pertemanan, sahabat, emak-emak. Dalam terjadinya toxic; faktor lingkungan, luka masalalu, luka dari diri sendiri. Pun toxic tidak harus dihilangkan, setidakhya bisa menetralisir keadaan. Tutur Indah Nur Hindayati

Kemudian diakhiri dengan sesi tanya jawab, foto bersama dan ditutup dengan moderator. (HMPS Psikologi)