Konsinyering Dosen Semester Ganjil T.A 2023/2024

Sesi Foto Bersama
Menyambut mahasiswa baru dan dimulainya perkuliahan Semester Ganjil T.A 2023/2024 yang akan berlangsung tanggal 4 September mendatang, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) menyelenggarakan Konsinyering bagi Dosen. Acara ini berlangsung Kamis, 31 Agustus 2023 di Conference Room Lantai 1. Acara kali ini dipandu oleh Niken Puspitasari, S.IP., M.A. Dosen Prodi Ilmu Komunikasi. Konsinyering kali ini dihadiri langsung oleh Prof. Dr. H. Iswandi Syahputra, M.Si. Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga yang sekaligus menjadi Keynote Speaker pada acara hari ini.
“Kebaruan dalam isu-isu pembelajaran baru keluar 2-3 hari lalu. Sebenarnya banyak isu penting mulai dari MBKM, sistem Sister, AI, Pinjol, dan lain-lain. Ini merupakan daftar kriminal tertinggi di Jogja saat ini berdasarkan data dari Polda DIY. Bahkan bisa disertai dengan kekerasan.,” jelasnya.
Dalam konteks ini, beliau menjelaskan bahwa tantangan bagi dosen di era saat ini semakin banyak terutama perkembangan teknologi. Beliau juga menjelaskan bahwa berdasarkan Permendikbud No 53 tahun 2023 di pasal 18 menjadikan skripsi menjadi salah satu opsi syarat kelulusan di antara opsi lain yakni project akademik termasuk publikasi.
Hal ini sejalan dengan buku-buku tentang tantangan dunia akademik. Misalnya merujuk pada 2 tulisan dengan judul "Dark Academia: How Universities Die" yang ditulis oleh Peter Flaming dan buku dengan judul “The Death of Expertise” yang ditulis oleh Tom Nichols. “Ada refleksi dari kementerian bahwa kampus ini kalau tidak diselamatkan, dia akan sampai pada era kegelapan,” imbuhnya.
Sementara itu, Dr. Mochamad Sodik, S.Sos., M.Si. selaku Dekan FISHUM menyampaikan beberapa hal terkait dengan persiapan perkuliahan. Beliau menyampaikan ada 3 poin penting yang perlu diperhatikan, “Yang pertama, kita sudah unggul sudah FIBAA dan seterusnya. Tuntutan mahasiswa semakin tinggi, baik sarana prasarana dan proses pembelajaran. Maka materi-materi perkuliahan perlu di variasi,” jelasnya.
Kedua, soal riset. “Ini harus kita dukung dan support. Karena hasil riset kita dan pengalaman kita menjadi bahan yang nanti disampaikan kepada mahasiswa. Konsorsium seminar dan lain-lain,” jelasnya lagi. Terakhir, beliau menjelaskan pentingnya peran DPA bagi proses akademik mahasiswa.
“Mahasiswa kita ini datang dari berbagai latar belakang keluarga yang berbeda, dari sini DPA harus efektif memantau mahasiswanya. Bapak Ibu dosen di sini menjadi bapak ibu mereka. Posisi kita sebagai bapak ibu mereka menjadi penting,” imbuhnya.
Dr. Sulistyaningsih, S.Sos., M.Si. Wakil Dekan Bidang Akademik menjelaskan bahwa perkuliahan kali ini kita masih menggunakan 2 kurikulum yakni KKNI dan MBKM. Beliau berharap, di perkuliahan ini bapak ibu dosen bisa memberikan yang terbaik kepada mahasiswa. Beliau juga mengumumkan daftar Indeks Kinerja Dosen 2023. Pada prodi Psikologi, IKD tertinggi diraih oleh Ratna Mustika Handayani, S.Psi., M.Psi. dengan IKD 3.93. Dari Prodi Sosiologi IKD tertinggi diraih oleh Achmad Zainal Arifin, M.A., Ph.D. dengan IKD 3.91. Dari prodi Ilmu Komunikasi diraih oleh Dr. Siantari Rihartono, M.Si. dengan IKD 3.91.
Materi yang disampaikan oleh ketua PSMF yakni Sara Palila, M.A. Psikolog yakni tentang hasil kotak mutu mengenai Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Ada beberapa hal yang ditanyakan kepada mahasiswa dan dosen yakni terkait dengan proses, fasilitas, dan layanan dari tendik. “Untuk mahasiswa difabel terkait dengan kualitas fisik dan proses 53,3% menganggap belum dapat di akses karena secara kualitatif menunjukkan banyak yang menyayangkan bagaimana mahasiswa difable bisa naik ke lantai 3” jelasnya. Beberapa masukan lain ialah soal besar ruangan, kapasitas, serta fasilitas ruangan saat perkuliahan. (tri)